PKM Montong Betok Lotim, Jadi Lokasi Monev Terpadu Beberapa Kementerian, Ternyata Ini Alasannya.

PKM Montong Betok Lotim, Jadi Lokasi Monev Terpadu Beberapa Kementerian, Ternyata Ini Alasannya.

Lalu Muh Yunus SKM Kepala Puskesmas Montong Betok Kecamatan Montong Gading Lombok Timur 

Lombok Timur Nusrapost.com -- Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Montong Betok Kecamatan Montong Gading Lombok Timur beberapa waktu lalu dijadikan sebagai lokasi monitoring terpadu dari beberapa Kementerian dan Lembaga pemerintahan lainnya.

Hal itu karena Puskesmas ini telah diberikan dukungan program kesehatan yang dikerjasamakan pemerintah Provinsi NTB dengan United Nations Children's Fund (UNICEF) yang sumber anggarannya berasal dari anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk peningkatan prasarana dan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan serta fasilitas layanan kesehatan.

Kepala Puskesmas Montong Betok Lalu Muh Yunus SKM, saat dikonfirmasi Senin (12/6/2023) menuturkan, dipilihnya Puskesmas Montong Betok, sebagai lokasi monitoring terpadu oleh puluhan tim dari kementerian/lembaga meliputi Bappenas, Kemenkes, Kemendagri, Kemendes, UNICEF Indonesia serta tim dari Bappeda, DP3AP2KB, Dinas Kesehatan, DPMPD, Dinas Kominfotik Provinsi NTB, diyakininya lantaran layanan kesehatan masyarakat yang dipimpinnya memiliki kelebihan. 

Salah satunya ialah mengenai program Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS), yang mana dalam menjalankan program ini pihaknya menangani secara tuntas, yang oleh tim kementerian dilihatnya dari cara penanganan sampai dengan kelengkapan secara administrasi.

"Jadi sistemnya disini itu bagus, dilihat dari beberapa aspek mulai dari gizi sampai pemeriksaan yang lainnya,"ungkapnya.

Selai hal itu, Aspek monitoring juga terfokuskan kebeberapa hal seperti proses penanganan vaksin, baik mulai dari Standar Operasional Prosedur (SOP), ketersediaan stok vaksin, sampai dengan petugasnya. Kemudian konseling, yakni bagi pasien-pasien yang penyakit berbasis lingkungan seperti Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) 5 Pilar, dengan analogi misalkan ada pasien yang sakit perut. Cara penanganan oleh tenaga kesehatan, tidak hanya diberikan obat melainkan juga diberikan pemahaman/konseling, baik faktor penyebab terjadinya penyakit itu sampai solusinya.

"Ini yang menjadi dasar sehingga Puskesmas Montong Betok dipilih sebagai lokasi monev terpadu dari beberapa kementerian kemarin,"katanya. 

Sebenarnya kata Yunus, kemarin itu, pihaknya sempat merasa ragu dan menanyakan terkait dengan penunjukan Puskesmas Montong Betok yang dijadikan lokasi monitoring dengan memilih yang terkategori lebih bagus. Namun ternyata oleh kementerian hanya Puskesmas ini yang ditunjuk di Lombok Timur.

Program monev terpadu oleh pusat ini untuk memastikan apakah ada program yang dikerjasamakan dengan Unicef sampai ke tingkat bawah. 

"Nah di Puskesmas ini, program itu ada, yaitu peningkatan kapasitas berupa pelatihan bagi tenaga kesehatan,"terangnya.

Di Lombok Timur sendiri lanjut pria yang juga pernah menjadi Kepala Puskesmas di Kotaraja Kecamatan Sikur itu, program ini merata di semua Puskesmas, hanya saja mungkin dari semua Puskesmas itu, Montong Betok yang dinilai lebih baik.

"Dasar monev inikan, dari laporan semua Puskesmas yang ada. Kalau saya melihat penunjukan Puskesmas disini karena sistem manajemen yang dijalankan lebih tertata dan rapi,"ujarnya.

Sebelumnya dalam kunjungan itu, Kepala Bidang Program Monitoring Unicef Indonesia, Mr. Silas Rapold menjelaskan bahwa kegiatan monitoring ini merupakan kegiatan yang memantau secara langsung ke lapangan untuk memastikan bahwa program dukungan kesehatan dapat memberikan dampak yang positif bagi peningkatan kesehatan masyarakat di seluruh provinsi di Indonesia yang mendapat dukungan program kesehatan tersebut. 

"Kami ingin melihat apakah program dukungan kerja sama ini memberi dampak positif bagi layanan kesehatan di tengah masyarakat. Setelah kami pantau ternyata menunjukan hasil yang sangat bagus,"jelasnya

Adapun untuk diketahui, program dukungan kerjasama Indonesia-UNICEF di Provinsi NTB berfokus pada keberlangsungan hidup dan kesehatan anak, pendidikan, perlindungan anak, gizi, air dan sanitasi: 5 Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan kebijakan sosial lainnya. (np)

Tags

Post a Comment