RKPDes 2025 Desa Loyok Ditetapkan, Transparansi Anggaran & Efektivitas Program Jadi Pembahasan Utama
![]() |
Musayawarah Desa penetapan RKPDes 2025 Desa Loyok kecamatan Sikur Lombok Timur |
Nusrapost.com -- Pemerintah Desa Loyok, Kecamatan Sikur,
Kabupaten Lombok Timur, Rabu (5/2), menggelar Musyawarah Desa (Musdes) untuk
menetapkan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) Tahun Anggaran 2025, Dalam musyawarah ini, beberapa hal menjadi
fokus pembahasan mulai dari transparansi
anggaran dan efektivitas program.
Acara tersebut dihadiri oleh Camat Sikur, Ketua Badan
Permusyawaratan Desa (BPD) Loyok, Perangkat desa, serta para tokoh masyarakat
yang ingin memastikan anggaran desa terkelola secara tepat dan berdampak
langsung bagi kesejahteraan warga.
Dalam sambutannya, Ketua BPD Kamhar menegaskan bahwa
penyusunan RKPDes harus benar-benar berangkat dari kebutuhan prioritas
masyarakat. Ia mengingatkan bahwa program-program desa harus memiliki dampak
nyata bagi kesejahteraan warga, bukan sekadar formalitas administratif.
"Kita harus memastikan RKPDes 2025 benar-benar sesuai
kebutuhan masyarakat. Segala program harus dipertimbangkan dengan matang dan
dapat dipertanggungjawabkan," tegas Kamhar di hadapan peserta musyawarah.
Menurutnya, salah satu masalah yang kerap muncul dalam
pengelolaan anggaran desa adalah kurangnya transparansi. Oleh karena itu, ia
menekankan pentingnya keterbukaan dalam setiap proses perencanaan dan eksekusi
program.
"Setiap pertanyaan dari warga harus dijawab dengan
jelas, tanpa ada yang ditutupi. Masyarakat berhak tahu bagaimana anggaran desa
digunakan," tambahnya.
Sementara itu, Camat Sikur menyoroti pentingnya pengelolaan
anggaran desa yang sesuai dengan regulasi yang berlaku. Ia menekankan bahwa
setiap desa wajib mengalokasikan minimal 20 persen dari anggaran untuk
ketahanan pangan, sesuai dengan aturan pemerintah pusat.
"Sebelumnya, banyak desa lebih fokus pada pembangunan
fisik. Ke depan, kita harus memastikan anggaran ketahanan pangan benar-benar
terealisasi dan berdampak nyata bagi masyarakat," ujarnya.
Camat juga menyoroti peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
dalam mendukung program-program yang bernilai ekonomis bagi desa. Ia
mengingatkan agar BUMDes tidak hanya beroperasi di atas kertas, tetapi
benar-benar berjalan dan memberikan manfaat bagi warga.
"Jangan sampai BUMDes hanya sekadar nama tanpa peran
nyata. Harus ada strategi konkret agar badan usaha desa ini bisa berkembang dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tegasnya.
Dalam musyawarah tersebut, sejumlah warga turut menyampaikan
aspirasi terkait alokasi anggaran dan efektivitas program desa. Mereka berharap
program yang telah dirancang bisa dieksekusi dengan baik, tanpa penyimpangan
atau kepentingan kelompok tertentu.
Selain itu, warga juga meminta agar pengawasan terhadap
penggunaan anggaran diperketat. Mereka ingin memastikan bahwa dana desa tidak
disalahgunakan dan benar-benar digunakan untuk kepentingan masyarakat luas.
Musdes ini diakhiri dengan kesepakatan bersama untuk
menjalankan RKPDes 2025 secara transparan dan akuntabel. Pemerintah desa
berjanji akan melibatkan masyarakat dalam pengawasan program demi mewujudkan
pembangunan yang adil dan merata.
Adapun, RKPDes 2025 yang ditetapkan sebesar Rp1,9 miliar, yang dialokasikan ke berbagai sektor prioritas mencakup pemberdayaan masyarakat sebesar 10 persen, ketahanan pangan 20 persen, Bantuan Langsung Tunai (BLT) 11 persen, pemerintahan 30 persen, pembangunan fisik 30 persen, serta pembinaan masyarakat 10 persen. (*)
Post a Comment