Cegah Anak Putus Sekolah, Mahasiswa KKN PAR IAIH Pancor Gelar Sosialisasi Pendidikan

Cegah Anak Putus Sekolah, Mahasiswa KKN PAR IAIH Pancor Gelar Sosialisasi Pendidikan




LOMBOK TIMUR Nusrapost.com -- Sebagai upaya dalam melakukan pencegahan pada anak putus sekolah, Mahasiswa Kuliyah Kerja Nyata Partisipasi Action Reserach Institut Agama Islam Hamzanwadi (KKN PAR IAIH) Pancor menggelar sosialisasi pendidikan di Pondok Pesantren Daarussyahadah NWDI Masbagik Selasa (29/3/2022).


Hadiri dalam kegiatan tersebut Perwakilan Yayasan Daarussyahadah NWDI Masbagik Jamaluddin, Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Sunardi, Kepala Madrasah Tsanawiyah Marlina, Dewan Guru MTS dan MA, Siswa-Siswi MTS dan MA, pemateri Siti Zainab Muslimin dan Daeng Sani Ferdiansyah, serta peserta KKN PAR IAIH NW Pancor.


Perwakilan Yayasan Daarussyahadah NWDI Masbagik Jamaluddin menyampaikan bahwa pihaknya merasa bersyukur atas apa yang dilakukan KKN PAR IAIH NW Pancor yang telah memilih tempat sebagai lokasi sosialisasi. Sebab melalui program yang bagus tersebut bisa memberikan pemahaman kepada siswa-siswinya akan pentingnya pendidikan dan tidak memikirkan untuk menikah dini.


"Sosialisasi ini diharapkan memberikan pemahaman terhadap siswa-siswi di sini tentang dampak dari putus sekolah,"jelasnya.


Sementara itu, Siti Zainab Muslimin dalam materinya memberikan pemahaman pada siswa terutama tentang pentingnya ilmu pengetahuan dalam kehidupan sebab tanpa ilmu kita tidak bisa melakukan apa-apa.


"Jika kita ingin sukses dan dihargai oleh orang banyak harus memiliki ilmu agar kita tidak dibohongi dan dibodohi oleh orang lain. Saya mengajak adik-adik agar selalu melanjutkan sekolah agar menjadi orang sukses nantinya". Tandasnya.


Disisi lain, Daeng Sani Ferdiansyah dalam materinya memberikan pemahaman pada siswa tentang ilmu yang wajib bagi setiap umat manusia. Akan tetapi, saat ini banyak sekali anak yang putus sekolah.


Hal demikian di pengaruhi beberapa faktor, yaitu merasa malas, hobi bermain, selalu mendapatkan kekerasan, keadaan ekonomi keluarga, kurang perhatian orang tua, hubungan orang tua yang kurang harmonis, latar belakang pendidikan orang tua, kurangnya minat anak untuk bersekolah, dan kondisi lingkungan tempat tinggal.


"Dampak dari anak putus sekolah, yaitu anak menjadi tidak memiliki tujuan, tidak memiliki cita-cita, menjadi malas, kurang memiliki pengetahuan yang luas, menjadi nakal, tidak memiliki arah hidup yang jelas, dan cepat frustasi,"Jelasnya


Di tempat yang sama, Ketua kelompok 1 KKN PAR IAIH NW Pancor Munawar Haris menyampaikan, kegiatan yang dijalankannya untuk memberikan pemahaman kepada generasi muda untuk terus melanjutkan pendidikannya setinggi-tingginya agar bisa meraih cita-citanya. 


Sebagaimana diketahui bahwa untuk merespon isu pendidikan sebagai hak dasar anak, sangat dibutuhkan jejaring atau kemitraan yang luas dan solid. Kerjasama antara akademisi, pemerintah, masyarakat serta lembaga lain di luar lembaga pemerintah sangat diperluka.


"Setelah kegiatan ini berakhir kami harapkan ada tindak lanjut dari semua pihak," Tandasnya (np).

Tags

Post a Comment