HDP Berikan Apresiasi Pada Pemuda Yang Telah Lepaskan Ratusan Anak Penyu di Pantai Sepolong Labuhan Haji

HDP Berikan Apresiasi Pada Pemuda Yang Telah Lepaskan Ratusan Anak Penyu di Pantai Sepolong Labuhan Haji

Wakil Ketua DPRD Lombok Timur H. Daeng Paelori SE saat menyaksikan pelepasliaran penyu di sekitar pantai Sepolong Labuhan Haji



Nusrapost.com -- Wakil Ketua DPRD Lombok Timur H. Daeng Paelori SE memberikan apresiasi kepada pihak Sunrise Land Lombok yang didalamnya tergabung sekolompok anak muda dan telah berinisiatif melepas ratusan anak Penyu di Pantai Sepolong Dusun Montong Meong Kecamatan Labuhan Haji.

"Ini salah satu langkah baik para pemuda, harus dihormati, diberikan tempat, sebab tidak semua punya kepedulian seperti ini,"Ucapnya Minggu, (31/07/2022).

Menurut pria yang akrab disapa HDP itu, pihak Sunrise Land Lombok memiliki kesadaran dalam mengelola pantai dengan prinsip yang tidak saja berorientasi pada bisnis dan profit, melainkan juga berorientasi pada konservasi yaitu bagaimana menjaga keseimbangan dan kelestarian sumber daya alam. 


Selain itu, ia juga memberikan ulasan mengenai sejarah keberadaan penyu di Labuhan Haji. Yang mana sekitar tahun 1980-an, di Labuhan Haji sendiri sudah ada tempat penangkaran Penyu hasil tangkapan nelayan di tengah laut dan dijual keluar daerah untuk dijadikan makanan. Namun seiring perkembangan zaman dan kesadaran akan konservasi, maka penyu tersebut kemudian dimasukkan sebagai tumbuhan dan hewan liar yang harus dilindungi. Yang akibatnya sudah tidak ada lagi penangkaran penyu untuk dijual. 

"Penyu adalah hewan yang dilindungi undang-undang. Kita semua harus melestarikannya, menjaga habitatnya agar tidak punah," tandasnya. 

Ia berharap semangat Sunrise Land Lombok dalam melestarikan alam harus terus didukung oleh pemerintah, terlebih, adanya sekelompok anak muda yang mau berusaha sekaligus menjaga kelestarian alam. Sebab Apa yang dilakukan anak-anak muda tersebut adalah sesuatu yang hampir terlupakan. Dari itu, ide-ide kreatif semacam itu juga bisa dilakukan di pantai-pantai lainnya di wilayah Kabupaten Lombok Timur.


"Kita semua harus memiliki semangat yang sama untuk melindungi penyu dari kepunahan," pungkasnya.


Direktur Sunrise Land Lombok Qori Bayyinaturrosyi mengatakan, yang dilepasliarkan itu merupakan anak penyu yang datang bertelur dan menetas di Pantai tersebut. Jumlah anak Penyu yang dilepasliarkan dalam acara tersebut ialah sebanyak 102 ekor Yang berasal dari 105 biji telur Penyu yang mereka temukan di bibir pantai.


"Hari ini kita akan melepasliarkan 102 ekor anak penyu ke alam di pantai dusun Montong Meong, Labuhan Haji, " ujarnya


Awalnya, kata Qori sapaan akrabnya, pemeliharaan penyu tersebut dilakukan secara otodidak tanpa ada keahlian di bidang konservasi. Namun, dengan semangat dan kerja keras yang tinggi mereka langsung  membentuk Duta Penyu yang khusus melakukan pemeliharaan dan melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait.



Al hasil, tandasnya, usaha dan kerja keras mereka itu mendapat angin segar karena direspon BKSDA Provinsi NTB serta beberapa mahasiswa dari berbagai kampus, seperti UGM. Dari sana kemudian, lanjutnya, mereka mendapatkan pelatihan secara online bagaimana melakukan konservasi terhadap Penyu. 



"Sebenarnya kami sudah sering melepasliarkan anak penyu di sini, tapi dengan acara resmi seperti ini baru pertama kali," Katanya



Itu pun, lanjut Qori, dilakukan atas usulan dari BKSDA NTB sebagai rangkaian dari acara memperingati HUT RI yang 77 dan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) Tahun 2022.


"Kalau acara ini atas usulan BKSDA untuk memeriahkan HUT RI dan Hari Konservasi Alam Nasional," pungkasnya. 



Dalam Pelepasliaran Ratusan ekor anak Penyu atau Tukik terfokuskan di Pantai Sepolong, Dusun Montong Meong, Desa Labuhan Haji, Lombok Timur oleh Sunrise Land Lombok yang dihadiri juga oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi NTB, Dinas Pariwisata dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lombok Timur Beserta Masyarakat. (np)

Tags

Post a Comment