Mangkrak Warga Banjarsari Pertanyakan Kejelasan Jalan Usaha Tani

Mangkrak Warga Banjarsari Pertanyakan Kejelasan Jalan Usaha Tani



LOMBOK TIMUR NTB Nusrapost.com -- Puluhan petani di Desa Banjar Sari Kecamatan Labuhan Haji Lombok Timur, mendatangi kantor desa setempat Jum'at (1/10). Kedatangan petani tersebut guna mempertanyakan kejelas pembuatan jalan usaha tani yang dinilai merugikan masyarakat.


Salah seorang petani bernama Junaidi  menuturkan, masyarakat yang berprofesi sebagai petani awalnya mendukung pembuatan jalan usaha tani itu, dukungan itupun dibuktikan dengan penyerahan tanah masing-masing sepanjang 2 meter, tetapi di tengah jalan ternyata pembuatan jalan dimaksud, tidak ada kejelasan mengenai kapan akan diselesaikan dan tidak ada koordinasi selanjutnya.


"Inilah yang menimbulkan permasalahan. Karena banyak petani tidak bisa membuang air yang masuk ke dalam sawahnya, sehingga tanamannya menjadi mati," terang 


Ia menyebutkan, proses pengerjaan jalan usaha tani, yang dulunya hanya satu. Kini terbelah menjadi dua. Sehingga disatu sisi jalan itu mengakibatkan saluran air menjadi bermasalah dan merugikan petani. 


Bila sampai tahun depan pengerjaan jalan usaha tani itu masih mangkrak, Lanjut Junaidi maka akan memicu kerugian besar sebab tidak bisa menuai hasil panen. Seperti diketahui kalau petani merugi tidak ada yang bertanggungjawab melainkan petani sendiri. 


Terlebih lagi ada beberapa petikan informasi yang diterima oleh para petani setempat, bahwa jalan usaha tani itu tidak mempunyai anggaran dari pihak Pemdes Banjar Sari. 



"Yang merisaukan adalah sudah dekatnya musim hujan tapi tidak ada tanda-tandanya dikerjakan tidak ada tanda-tanda kelanjutannya. Kok berani membuka jalan, siapa yang akan dirugikan?, ya para petani. Siapa yang bertanggungjawab?, nggak ada"kesalnya. 


Dari dasar itulah Ia bersama petani lainnya menilai pengerjaan jalan usaha tani yang dicanangkan merupakan program tergesa-gesa tanpa perencanaan dan tanpa anggaran. Oleh sebab itulah, Ia bersama petani lainnya menuntut supaya Pemdes Banjar Sari mengganti kerugian yang dialami oleh para petani.


Menanggapi Aspirasi yang disampikan Masyarakatnya, Kepala Desa (Kades) Banjarsari, Asmiluddin, berjanji akan berusaha menyelesaikan permasalah tersebut dengan melanjutkan pengerjaannya, agar para petani bisa secepatnya merasakan manfaat dari pembukaan jalan dimaksud. 


Namun mengingat, pengerjaannya yang tidak menggunakan anggaran dari Dana Desa (DD), melainkan inisiatif beberapa petani yang minta dibukakan jalan di tempat tersebut. 


"Ini swadaya masyarakat kita pakai, jadi tidak ada intervensi dana dari luar. Jadi sesuai kesepakatan, untuk pembuatan tahap pertama ini gorong-gorong, kedua pembuatan tembuku agar air itu terhadang kemudian naik ke atas," jelasnya. 


Terkait dengan perencanaan awal dalam pengerjaan jalan usaha tani itu, Asmiluddin mengaku tidak pernah membuatnya secara matang seperti RAB. Sebab memang diketahui desa yang kini Ia pimpim memang di tinggalkan dalam keadaan bermasalah. 



"Begitu saya masuk, baru masyarakat datang meminta segera dibukakan jalan dan belum direncanakan. Nah sekarang kita perlu merencanakan setelah kita eksekusi,"tutupnya(*)

Tags

Post a Comment