Bank Air Di Gagas BPBD Lotim Hadapi Kekeringan.

Bank Air Di Gagas BPBD Lotim Hadapi Kekeringan.

Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Timur, Iwan Setiawan


LOMBOK TIMUR – Kekeringan merupakan salah satu peristiwa pada musim kemarau yang disebabkan tingkat curah hujan dibawah normal. Kejadian itu kemudian berdampak pada sendi kehidupan masyarakat. Hal demikianpun dialami disebagian besar Wilayah Kabupaten Lombok Timur. tercatat dari data yang ada 15 kecamatan telah ditetapkan daerah terdampak dan dari 15 itu 4 kecamatan yang memiliki keparahan tinggi yakni Kecamtan Jerowaru, Keruak, Sambalia dan suela.  Namun upaya dalam memecah persoalan tersebut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat membuat gagasan baru bernama Bank Air.

"Prinsip dari gagasan ini tidak lagi mengacu pada pola penanganan kekeringan secara reguler. Tapi lewat Bank Air ini kami menyalurkan air tanpa ada usulan permintaan dari warga dengan memberikan fasilitas berupa tandon untuk mengisi air,” ucap Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Timur, Iwan Setiawan, Kamis (15/10).

Sebenarnya, Bank Air tersebut, sudah berjalan sejak tahun lalu. Hanya saja, tandon yang digunakan masih berkapasitas 2500 liter sehingga kedepan dengan Bank Air ini, akan menggunakan tandon dengan kapasitas 5 ribu liter. Saat ini, ketersedian tendon dengan kapasitas 5 ribu liter akan terpasang sekitar 35 titik lokasi, dimana pada masing-masing titik bisa menangani sekitar 40 kk.

“Ini upaya mengatasi kekeringan dalam jangka pendek dan menengah," sebutnya.

Agar proses pemerataan distribusi air terjamin pihak BPBD terlebih dahulu berkoordinasi Pemerintah desa guna membantu pemda dalam mendistribusi air yang ada.

Selain Bank Air, kebutuhan air bersih khususnya di wilayah Selatan akan di perlakukan secara khusus  dengan memperbanyak pipa sambungan PDAM sehinggi kini Ia terus menjalin koordinasi dengan perusahaan milik daerah tersebut. 

Lebih jauh dijelaskan Iwan, Dulunya dalam mengatasi kekeringan masih menggunakan pola lama yakni menunggu usulan permintaan dari pihak desa baru kemudian ditindak lanjuti tapi sekarang telah berubah, sehingga kedepan, dengan gagasan Bank Air, masyarakat terdampak kekeringan bisa lebih terbantu dan tidak memusingkan kebutuhan air minum dan keperluan sehari-hari. (NP)

Tags

Post a Comment