Darurat Kekeringan Distribusi Air Bersih tetap Berjalan.
![]() |
| Kabid Kedaruratan dan Logistik : Iwan setiawan saat ditemui diruangannya. |
LOMBOK TIMUR - Adanya isu tentang terhentinya distribusi air bersih kewilayah terdampak kekeringan membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Timur angkat bicara.
"Air bersih ke wilayah terdampak tetap jalan, dan kini kami tengah melakukan pembenahan agar tertib secara administrasi, bukan dihentikan," Sebut Iwan Setiawan Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Lotim.
Pendistribusian air tersebut, selain menggunakan armada yang ada. Ia juga tengah menjalin kerjasama dengan pihak swasta dan kini armada mobil tangki telah beroperasi dengan normal, sebab pihaknya baru pertama kali menjalin kerjasama dengan pihak swasta.
Dalam menggandeng pihak swasta lanjut Iwan, terlebih dahulu pihaknya berkoordinasi dengan Kejaksaan guna minta pendapatnya secara hukum tentang sewa.
Terkait mobil tangki (swasta) yang digunakan dalam diatribusi, pihaknya terlebih dahulu di lakukan penertiban administrasinya, hal demikian, karena anggaran yang dipakainya adalah uang daerah.
"Tidak ada upaya untuk mengurangi distribusi air bersih ke masyarakat dan kita harus barengi dengan tertib administrasi. Kita bukan irit. semampunya kita suplay selama kebutuhan masyarakat, bahkan sampai Desember kita siap distribusi," tegasnya.
Setelah dilakukan verifikasi kepada mobil tangki yang disewa dari pihak swasta, Iwan mempertegas semua armada swasta itu telah beroperasi dan memback-up armada yang dimiliki oleh BPBD Lotim. Distribusi air bersih dalam perhari minimal 60 ribu liter dan Kecamatan Jerowaru menjadi prioritas lebih banyak dari wilayah yang lain.
Menjawab pertanyaan tentang kekeringan yang terjadi di wilayah Kecamatan Suela khususnya di Desa Perigi Ia menerangkah bahwa pihaknya telah koordinasi dengan pemerintah desa setempat dan akan memberlakukannya secara bergiliran.
"Makanya yang di Perigi itu kita akan kerahkan armada yang bagus guna mempercepat mobilitas, karena medan di sana cukup ekstrim," terangnya.
Namun dalam mempermudah efektifitas dan efisiensi pendistribusian ke wilayah perigi pihaknya telah meminta pemerintah kecamatan, untuk membuat jadwal distribusi secara rinci, karena menyangkut Perjanjian Kerjasama (PKs) dengan swasta penyedia mobil tangki. Sebab Mobil tangki yang akan ber-PKs, harus memiliki kelengkapan administrasi guna mempertanggung jawabkannya.
Ia Mengaku, Masalah lain yang menimbulkan kendala dalam proses distribusi air bersih, berkaitan dengan ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM). Namun pihaknya telah melayangkan surat pada pimpinan SPBU Pancor agar memberikan kebijakan khusus pada armada pengangkut.
"Kita surati pimpinan SPBU Pancor agar setiap mobil tangki itu diberi 200 liter per hari yang diisi di derigen, karena mobil tidak mungkin bolak-balik ke Pancor," ujarnya. (Np)

Post a Comment