Sekdis Kesehatan Lotim: Minum Tablet Tambah Darah Sekali Seminggu Penting Bagi Remaja, Ini Alasannya

Sekdis Kesehatan Lotim: Minum Tablet Tambah Darah Sekali Seminggu Penting Bagi Remaja, Ini Alasannya

Sekdis Kesehatan Lotim Lalu Bagus Wikrama 


Nusapost.com -- Sekretaris Dinas Kesehatan (Sekdis) Kabupaten Lombok Timur menekankan pentingnya kebiasaan minum tablet tambah darah (TTD) sekali dalam seminggu bagi remaja, terutama siswi. Hal ini menjadi salah satu langkah strategis untuk menekan angka anemia yang masih cukup tinggi di kalangan pelajar.

Kalau kita melihat angka anemia pada remaja kita, itu masih cukup tinggi. Maka, pemberian tablet tambah darah menjadi penting untuk memenuhi kebutuhan zat besi,” ujar Sekdis Kesehatan Lotim Lalu Bagus Wikrama saat turun memberikan edukasi di SMPN 1 Labuhan Haji Sabtu 16 Agustus 2025.

Ia menjelaskan bahwa anemia banyak terjadi pada remaja perempuan akibat menstruasi yang mengakibatkan kehilangan darah rutin setiap bulan. Anemia, lanjutnya, berdampak langsung terhadap kesehatan dan produktivitas pelajar. Gejalanya antara lain mudah lelah, menurunnya konsentrasi belajar, hingga meningkatnya risiko terkena penyakit.

Dengan rutin minum tablet tambah darah setiap minggu, kita berharap kebugaran dan daya tahan tubuh siswa tetap terjaga,tambahnya.

Hasil survei tahunan dari Dinas Kesehatan menunjukkan tren penurunan prevalensi anemia di Lombok Timur. “Angkanya dulu masih di bawah 30%, sekarang sudah mulai turun ke kisaran di bawah 22%,” jelasnya. Penurunan ini dinilai sebagai hasil dari upaya edukasi dan program pemberian TTD yang terus digencarkan di sekolah-sekolah.

Namun, masih ada tantangan yang dihadapi. Salah satunya adalah kebiasaan pelajar yang sering melewatkan sarapan pagi karena mengejar waktu ke sekolah. Kondisi ini memperburuk risiko anemia karena tubuh tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup, terutama zat besi.

Kita melihat bahwa kebiasaan tidak sarapan ini masih cukup tinggi di kalangan siswa, ujarnya. Selain itu, ia menyebutkan bahwa siklus menstruasi tanpa asupan zat besi tambahan bisa memperburuk kondisi kesehatan siswi.

Program seperti ini kini rutin dilakukan di berbagai sekolah juga dinilai membawa dampak positif. Meski masih perlu dievaluasi lebih lanjut, diharapkan program ini dapat mempercepat penurunan angka anemia dan meningkatkan kesadaran siswa terhadap pentingnya menjaga kesehatan.

Ke depan, kita akan lihat sejauh mana dampak Aksi Bergizi terhadap penurunan angka anemia dan penyakit lain di kalangan pelajar,” tutupnya.(*)


Tags

Post a Comment