Pemdes Labuhan Lombok Siap Kolaborasi Dengan PKK NTB Dalam Sektor Pengolahan Ikan

Pemdes Labuhan Lombok Siap Kolaborasi Dengan PKK NTB Dalam Sektor Pengolahan Ikan

Kepala Desa Labuhan Lombok Hj Siti Zaenab saat memberikan bingkisan pada warganya


Nusrapost.com -- Di Kunjungi Ketua TP PKK Provinsi Nusa Tenggara Barat, Hj Sinta Agatha Iqbal, Jumat, 15 Agustus 2025. Pemerintah Desa Labuan Lombok, Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur siap berkolaborasi dalam sektor pengolahan ikan. 


Kepala Desa Labuan Lombok, Hj Siti Zaenab, menyambut baik kunjungan ini. Ia menilai, adanya kunjungan tersebut berdampak positif bagi masyarakatnya sebab memberikan kedatangannya Istri orang nomer satu di NTB ini, guna memberikan pelatihan tentang bagaimana pengolahan ikan laut yang nantinya di hajatan untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).


“Kami siap menyediakan bahan baku dan membantu suplai ikan untuk program Makan Bergizi Gratis,” ujarnya.


Namun, Zaenab mengaku heran dengan data Kementerian Kesehatan yang menyebut angka stunting dan kemiskinan ekstrem di desanya masih tinggi. Ia mempertanyakan sumber data tersebut dan meminta verifikasi langsung di lapangan.


“Buktikan sendiri turun ke masyarakat kami, dari mana data itu didapat,” katanya.


Meski mengkritisi metode pendataan yang dinilai kurang akurat, Zaenab tetap melihat sisi positifnya. Sebab, status kemiskinan ekstrem membuat desanya sering menjadi prioritas bantuan dan pelatihan.


“Nilai positifnya, kami selalu didatangi untuk perbaikan,” tuturnya.


Senada dengan itu, Ketua PPK NTB Hj Sinta Agatha Iqbal, menyebut, pengolahan ikan di tingkat desa merupakan salah satu langkah penting untuk menekan angka stunting. Menurutnya, kader Posyandu punya peran strategis dalam mengedukasi sekaligus menyediakan asupan bergizi bagi anak-anak.


“Kegiatan utama kita melihat kader Posyandu melakukan pengolahan ikan untuk membantu melawan stunting di daerah ini,” kata Sinta.


Dalam kunjungannya, Sinta juga mendatangi pelabuhan setempat. Ia menyaksikan penangkapan ikan tuna berukuran besar, lalu berlanjut ke pabrik pengolahan untuk mengetahui proses pengolahan hasil laut tersebut.


Di sela kegiatan, Sinta menyempatkan diri berbincang dengan sejumlah perempuan penjual ikan di desa itu. Ia menilai, para pelaku usaha kecil ini masih membutuhkan dukungan, terutama dari segi pemasaran dan peningkatan pendapatan.


“Pendapatan mereka belum banyak. Tingkat penjualan juga bervariasi dan terkadang sulit laku,” ujarnya.


Sinta turut memberikan pelatihan pengolahan ikan tuna menjadi produk olahan seperti nugget, tetapi dimodifikasi menjadi Kaki Naga Tuna. Ia menjelaskan, bentuk olahan yang kreatif dapat mendorong anak-anak untuk menyukai ikan.


“Banyak anak enggan makan ikan karena aromanya. Orang tua dan kader harus kreatif mengolahnya menjadi camilan kekinian,” ucapnya.


Setelah mencicipi produk olahan itu, Sinta mengaku terkesan dengan rasanya. Ia yakin, variasi bentuk dari adonan yang sama bisa menjadi daya tarik bagi anak-anak untuk mau mengonsumsi ikan.


“Kalau kita bikin variasi dari adonan yang sama, anak-anak pasti mau makan,” katanya.


Sinta berharap, peningkatan konsumsi protein dari ikan di masyarakat bisa menurunkan angka stunting secara bertahap. Ia menegaskan, kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara PKK provinsi, kabupaten, kecamatan, dan desa.(*)

Tags

Post a Comment