Asel Bangkit! PT Energi Selaparang Kembali Produksi Air Kemasan Setelah 3 Tahun Vakum
Nusrapost.com -- Setelah vakum selama tiga tahun teralhir, Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD) PT Energi Selaparang Kabupaten Lombok Timur, akhirnya menghidupkan lini
produksinya dengan meluncurkan kembali produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)
bermerek “Asel”. Peresmian produksi ini secara resmi dibuka oleh Bupati Lombok
Timur, H. Haerul Warisin Rabu (13/8/2025) di halaman kantor PT Energi
Selaparang Kecamatan Labuhan Haji.
Simbol peluncuran kembali AMDK Asel dilakukan
dengan minum bersama air Asel oleh bupati dan para tamu undangan. Momentum ini
menjadi tanda dimulainya kembali operasi PT Energi Selaparang setelah
bertahun-tahun terbengkalai.
Direktur utama PT Energi Selaparang, Joyo
Supeno dalam sambutannya menyampaikan bahwa tema peluncuran kali ini adalah “Energi
Bangkit, Energi Terbarukan” yang mencerminkan semangat baru dan kebangkitan
dari kondisi perusahaan yang sebelumnya tidak produktif.
“Sudah tiga tahun lokasi perusahaan ini
ditinggalkan, bahkan sempat menjadi sarang berbagai hal negatif,” ungkap Joyo
dalam sambutannya.
Baru efektif bekerja kurang dari dua bulan,
Joyo mengaku terinspirasi oleh semangat dan perhatian luar biasa dari Bupati
Lombok Timur yang menurutnya menjadi “bidan utama” dari lahirnya kembali produk
Asel.
“Saya melihat spirit yang luar biasa dari
Bapak Bupati. Beliau memberikan atensi yang sangat tinggi. Itu yang membakar
semangat saya,” ujarnya.
Saat ini kata Joyo, PT Energi Selaparang sudah
menambahkan mesin produksi baru dengan kapasitas 800 hingga 1.000 dus per 8
jam. Dengan dua mesin yang tersedia, produksi kini bisa mencapai dua kali lipat
dari sebelumnya.
Sementara itu, Bupati Lombok Timur H. Haerul
Warisin menyambut baik kebangkitan kembali AMDK Asel. Ia menekankan bahwa
tujuan utama berdirinya BUMD ini bukan sekadar mencari keuntungan, tapi
memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Kalau air Narmada harganya 30 ribu per dus,
maka Asel bisa dijual 26 ribu. Selisih 4 ribu itu bisa dimanfaatkan UMKM,
pedagang, dan masyarakat kecil kita,” jelasnya.
Bupati juga berterima kasih kepada mantan
Bupati H. Ali Bin Dachlan yang telah mengalokasikan dana Rp11 miliar untuk
membangun pabrik AMDK ini.
Sebagai bentuk dukungan nyata, Bupati
menginstruksikan kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kepala
sekolah, pondok pesantren, hingga masyarakat umum untuk mulai mengonsumsi AMDK
Asel.
“Mulai hari ini, saya minta jangan lagi minum
air lain seperti Narmada. Minumlah Asel. Kalau ada air lain di kantor dinas,
akan kita ingatkan,” serunya.
Namun, ia juga menekankan pentingnya
kedisiplinan dalam bisnis. “Meski ada Kadis, Bupati, Wakil Bupati, atau
Sekda—kalau butuh air, harus pesan dengan nota dan bayar. Tidak ada air
gratis,” tegasnya.

Post a Comment