Terapkan Teaching Faktory, SMKN 1 Selong Sukses Hasilkan Produk Bernilai Miliaran Rupiah

Terapkan Teaching Faktory, SMKN 1 Selong Sukses Hasilkan Produk Bernilai Miliaran Rupiah

Siswa SMKN 1 Selong saat menunjukkan produknya 

Lombok Timur Nusrapost.com -- Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terus dituntut berinovasi dalam melahirkan wirausaha baru serta calon pekerja yang kompeten di bidangnya. Karenanya sistem pengelolaan dan kurikulum pembelajaran SMK terus dilakukan penyesuaian salah satunya menerapkan Teaching Faktory melalui sistem Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan kurikulum berbasis proyek ril. 

BLUD SMK sendiri merupakan unit kerja pada satuan kerja perangkat daerah di lingkungan pemerintah daerah provinsi yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, terutama peserta didik berupa barang/jasa tanpa mengutamakan mencari keuntungan.

SMK Negeri 1 Selong Lombok Timur (Lotim) salah satu contoh sekolah SMK yang terus melakukan inovasi. Fokus pada bidang teknologi, konstruksi, mesin dan desain interior, SMK Negeri 1 Selong melahirkan banyak produk teknologi, wirausaha baru, serta lulusan yang kompeten dibidang teknis konstruksi, desain interior dan teknik permesinan. 

Dalam proses pembelajarannya SMK Negeri 1 Selong menerapkan pembelajaran teaching factory yaitu model pembelajaran yang berbasis pada produksi/jasa yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri.

Pembelajaran teaching faktory di SMKN 1 Selong dilaksanakan melalui sistem blok, sehingga memaksimalkan siswa dalam belajar dan menghasilkan karya. Setiap pekan masing-masing kelas akan dikelompokkan untuk mengikuti proses pembelajaran teaching faktory.

"Disitu mereka berkarya membuat produk, bisa jadi selesai dalam satu pekan itu bisa langsung dipasarkan. Ataupun bisa mengikuti segala macam perlombaan atai event ekskul atau pameran jadi bisa maksimal," terang Tim Humas SMKN 1 Selong, Endang Susilowati.

Selain teching faktory diterapkan juga kelas kewirausahaan. Dikelas ini, bukan hanya siswa tetapi semua anggota keluarga besar di SMK, mulai dari guru dan siswa digalakkan dan diberikan sosialisasi agar sama sama bisa menghasilkan peluang kerja dan usaha.

"Mereka itu satu siswa bisa satu usaha, hal ini juga bagian dari 11 strategi gemilang karya yang digalakkan pemerintah Provinsi NTB," terangnya.

Dari hasil pembelajaran faktory ini, SMKN 1 Selong bisa melahirkan banyak karya. Di jurusan tehnik mesin misalnya, siswa sudah mampu memproduksi berbagai macam alat mesin, seperti mesin perontok jagung, pencacah rumput, pengupas kulit kopi dan yang terbaru produksi mesin sangrai kopi. 

Untuk jurusan bangunan, kontruksi dan properti yaitu menghasilkan berbagai macam produk, yaitu konstruksi beton, bahan bahan bangunan seperti batako, papin blok dan produk bahan bangunan lainnya. Sedangkan properti bisa menciptakan design interior untuk kebutuhan rumah tangga dan perhotelan. Produknya seperti bathroom set, kitchen set, lemari, dan produk properti lainnya.

"Karena bisa produksi sendiri, meja, kursi siswa dan guru tidak lagi kita pesan dari luar, kita menggunakan produk dari siswa," ungkap Endang.

Selain dari teaching faktori, untuk wirausaha SMKN 1 Selong sudah bisa menyewakan jasa, contoh penyewaan gedung, penyewaan toko serbaguna, membuka lahan parkiran umum kantin, laboratorium komputer, jasa service kendaraan bermotor dan unit usaha lainnya.

" Ini sudah berjalan 2 tahun hasilnya dikelola langsung oleh sekolah melalui sistem BLUD," imbuhnya.

Seluruh oprasional dan modal produksi dari pembelajaran teaching faktory tersebut sepenuhnya dibiayai oleh BLUD. Setiap tahunnya SMK N 1 Selong menghasilkan lebih dari 3 milyar rupiah dari pengelolaan BLUD. Sumbernya dari sewa jasa, produk yang dihasilkan serta iuran dari siswa.

Lanjut Endang, produksi dari teaching faktory ini tetap berkelanjutan, karena didukung dan difasilitasi sepenuhnya dari kas BLUD sehingga produksi tetap berkelanjutan.

"Produk yang dihasilkan oleh siswa sudah banyak yang order, seperti mesin pencacah rumput dipesan dari kelompok tani yang ada di Aikmel, produk mereka juga banyak dipesan bapak ibu guru seperti produk terali, gerbang serta jasa untuk pemasangan baja ringan," tuturnya.

Hasil dari pembelajaran teaching faktory ini melahirkan banyak wirausaha baru dari alumni SMKN 1 Selong. Ilmu yang didapatkan bisa langsung diterapkan pada dunia usaha serta dunia kerja. Dituturkan Endang, banyak alumninya yang langsung bergerak di dunia usaha dengan menghasilkan peluang usaha sendiri dengan menerapkan ilmu yang peroleh. Selain itu alumninya juga banyak terserap dunia kerja.

"Sudah banyak alumni melanjutkan ke dunia usaha, ada yang membuat toko bangunan tersendiri, itu omsetnya satu bulan puluhan juta, membuat desain interior sendiri, ada konsultan dan arsitektur. Dibidang otomotif sudah banyak membuka usaha bengkel sendiri," tuturnya.

Untuk dunia kerja, pihaknya sudah bekerjasama dengan dunia Industri.  

"Sebagai contoh kami menjalin kontak dengan PT. Mahkota Cipta, dalam jurusan desain interior pengadaan untuk sama sama memproduksi design interior untuk kebutuhan perhotelan di Mataram," ungkap Endang.

Selain terjun langsung pada dunia usaha, alumni SMKN 1 Selong juga melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.(*)

ikuti kami di google news 

Tags

Post a Comment