Prodi KPI FDK IAIH Pancor Gelar Seminar Nasional

Prodi KPI FDK IAIH Pancor Gelar Seminar Nasional



Lombok Timur nusrapost.com -- Sebagai langkah untuk memberikan pemahaman tentang cara melakukan perlindungan terhadap perempuan dan anak, Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Hamzanwadi (IAIH) Pancor Lombok Timur menggelar seminar nasional. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Kampus setempat Kamis 17/11/2022.

Hadir dalam kegiatan itu, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Dr. Ahmad Muzayyin, MA., Wakil Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Muhamad Marzuki, MT., Ketua DWP Lombok Timur Hj. Nurhidayati, SST., MPH sebagai pemateri, Pegiat Penyiaran Yunda Andayani, S. E., M. M., Kaprodi KPI FDK IAIH Pancor Daeng Sani Ferdiansyah, M. Sos., dosen, perwakilan OKP, dan perwakilan siswa/i.

Ketua Panitia M. Rizki Farabi menjelaskan bahwa melihat kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak sangat marak sekali terjadi dikalangan masyarakat umum, khususnya jumlah kasus kekerasan yang terjadi belakangan ini terjadi di Lombok Timur sangat tinggi sekali dan menduduki peringkat pertama di Nusa Tenggara Barat.

"Dari kasus yang terjadi saat ini, maka kami dari Prodi KPI FDK IAIH Pancor mengajak pemerintah, OKP, beserta semua elemen masyarakat untuk bersama-sama bersinergi dan kolaborasi agar bisa mengurangi angka kekerasan terhadap perempuan dan anak yang ada di Lombok Timur" Tutur ketua panitia seminar nasional (17/11/2022).

Sementara itu, saat menyampaikan materi Ketua DWP Lombok Timur Hj. Nurhidayati Taofik, SST., MPH. menuturkan jika kita melihat kenapa acara ini dilakukan oleh Prodi KPI FDK IAIH Pancor karena ketertarikan dengan kondisi Lombok Timur dengan kasus-kasus yang terjadi dan kita tidak ingin hal ini menjadi cambuk pencitraan lombok timur semakin rusak terkait kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Tidak hanya di Lombok Timur saja secara nasional kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak sangat marak dan ada lima point arahan Presiden RI terkait program prioritas perempuan dan anak, sebagai berikut: Pertama. Peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan berspektif gender. Kedua. Peningkatan peran ibu dan keluarga dalam pendidikan anak. Ketiga. Penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Keempat. Penurunan pekerjaan anak. Kelima. Pencegahan perkawinan anak. Tandasnya.

Yunda Andayani, S. E., M. M. sebagai pegiat penyiar juga menyampaikan materinya bahwa di sini ada empat stakeholder, yaitu negara, KPID, masyarakat, dan industri penyiaran yang memiliki peran masing-masing.

Disisi lain Kaprodi KPI FDK IAIH Pancor Daeng Sani Ferdiansyah, M. Sos. menjelaskan melalui kegiatan ini kita bisa memahami dan mengetahui cara mengatasi kekerasan terhadap perempuan dan anak agar bisa mengurangi angka kekerasan yang terjadi di Lombok Timur.

"Tentunya melalui acara ini diharapkan tidak sampai sini saja. Namun adanya sinergi dan kolaborasi dari semua elemen masyarakat karena bukan hanya pemerintah yang bertanggung jawab. Tapi semua elemen masyarakat bertanggung jawab dalam mengatasi permasalahan kekerasan terhadap perempuan dan anak". Ujarnya.

Sementara itu, di tempat yang sama Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi menyampaikan melalui kegiatan ini Prodi KPI FDK IAIH Pancor bisa berkontribusi dalam mensukseskan program pemerintah dan Prodi KPI FDK IAIH Pancor bisa membangun kerjasama seluas-luasnya dengan pemerintah maupun lembaga-lembaga lainnya.

"Setelah kegiatan ini berakhir diharapkan adanya tindak lanjut yang dilakukan oleh Prodi KPI FDK IAIH Pancor dalam mengurangi kekerasan terhadap perempuan dan anak bersama instansi/lembaga yang terkait,"Terangnya.

Sebagaimana diketahui bahwa perlindungan terhadap perempuan dan anak dibutuhkan kesadaran semua elemen masyarakat dan masyarakat bisa paham cara mengatasi kekerasan terhadap perempuan dan anak agar bisa mengurangi angka kekerasan yang terjadi terhadap perempuan dan anak. Jika tidak ada kesadaran dan pemahaman maka kekerasan terhadap perempuan dan anak akan semakin meningkat.(np-NH)

Tags

Post a Comment