Jembatan Gantung Senilai 2,9 M Terbangun Di Jeruk Manis Lotim

Jembatan Gantung Senilai 2,9 M Terbangun Di Jeruk Manis Lotim

Inilah pembangunan jembatan gantung yang di usulkan melalui aspirasi anggota DPR-RI dan menghabiskan anggaran miliyaran rupiah


LOMBOK TIMUR NTB Nusrapost.com -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia  membangun Jembatan Gantung senilai 2,9 Miliyar, diwilayah Desa Jeruk Manis Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur.


Pembangunan jembatan yang di usulkan melalui aspirasi anggota DPR-RI tersebut di hajatkan sebagai akses penghubung antar dua desa yakni Desa Jeruk Manis Kecamatan Sikur dengan Desa Lendang Nangka Utara Kecamatan Masbagik.


Kepala Desa Jeruk Manis Nurhadi Mu'is Saat di konfirmasi Rabu (17/11) mengatakan, Jembatan yang dibangun didesanya tersebut merupakan aspirasi dari salah seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Dapil Pulau Lombok yang dititipkan melalui Kementerian PUPR. Oleh karena itu Ia menginginkan supaya akses jalan dengan anggaran miliaran rupiah itu dapat menjadi akses penghubung bagi masyarakat, mendukung peningkatkan perekonomian serta mempermudah pelayanan lainnya.


"Jembatan ini adalah aspirasinya anggota DPRRI Dapil Pulau Lombok yakni Bapak Suryadi Jaya Purnama (SJP) dari Partai Keadilan Sejahtra (PKS)," Terang Pria yang juga sebagai ketua forum kepala desa Lombok Timur tersebut.


Jembatan yang dibangun ini, lanjut Muis, memiliki panjang sekitar 65 meter dengan  lebar sekitar 2 meter dan cocok dilalui kendaraan roda dua dan roda tiga. 


Dalam proses pembangunan jambatan tersebut sebenarnya selaku pemimpin wilyah ia berharap agar lebarnya lebih besar, tujuannya agar dapat dilalui oleh kendaraan yang lebih besar. Inipun, mengingat tempat yang akan dihubungkan dengan keberadaannya ada beberapa kampung.


"Kami tidak bisa berbuat apa-apa mengenai lebar. Bukan kewenangan kami tetapi mungkin telah sesuai ketentuan pengerjaan. Keterlibatan kami (pemerintah desa) dalam pembangunan jambatan ini, hanya persiapan lahan, menjaga menerima dan merawatnya,"jelasnya.


Lanjut dikatakan Muis, dari sisi tenaga kerja lokal yang terserap, pada awalnya tidak di izinkan sebab pihak kontraktor mengira tenaga kerja yang ada tidak memiliki skill untuk itu, tapi setelah dilakukan diskusi, komunikasi, negosiasi baru kemudian di berikan kesempatan untuk ikut masuk bekerja.


Dalam hal tenaga kerja, terutama di bagian teknisi pihaknya menyadari kalau kemampuan masyarakatnya tidak sampai disana sebab akan beresiko tinggi, terlebih menyangkut keselamatan, keamanan dan kenyamanan.


"Ini yang menjadi pertimbangan kita, sebab jambatan ini memiliki bobot dan berat materialnya luar biasa," jelasnya

Selain itu Muis juga meminta , kedepan semoga kebermanfaatan jembatan yang dibangun itu, akan  mempermudah  masyarakat, serta menciptakan pemerataan pembangunan yang dapat dinikmati masyarakat.


Mengenai lama pengerjaan seharusnya  diselesaikan pada bulan ini, namun karena kondisi cuaca yang tidak menentu dan beberapa minggu terakhir curah hujan cukup tinggi membuat pengerjaannya belum bisa diselesaikan.


Dari itu Ia berharap agar pekerjaannya bisa diselesaikan dengan sebaik-baiknya dapat digunakan masyarakat mengingat anggaran yang digelontorkan begitu pantastis menacapai miliaran rupiah yakni 2,9 M. (np)

Tags

Post a Comment