Pertanyakan Saldo Nol Ratusan KPM PKH & BPNT Geruduk BRI Cabang Selong

Pertanyakan Saldo Nol Ratusan KPM PKH & BPNT Geruduk BRI Cabang Selong


LOMBOK TIMUR NTB Nusrapost.com -- Ratusan Keluaraga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) asal Desa Danger dan Masbagik Utara Baru Kecamatan Masbagik Lombok Timur geruduk Kantor Bank Rakyat Indonesia Cabang Selong Kamis (30/9).


Kedatangan ratusan KPM tersebut guna mempertanyakan kejelasan saldo bantuan sosial yang tidak pernah masuk kerekeningnya selama beberapa bulan. Aksi yang di komandoi Kepala Desa Masbagik Utara Baru dan Kepala Desa Danger tersebut di lakukan, sebab pihak BRI sebagai Bank penyalur tidak merespon dengan baik persoalan yang terjadi di bawah.


Dalam orasinya, Kepala Desa Masbagik Utara Baru Khaerul Ihsan mengatakan, Sebelum Ia dan warganya mendatangi Kantor Cabang BRI, terlebih dahulu pihaknya telah melayangkan surat kepada Dinas sosial Kabupaten Lombok Timur untuk memfasilitasinya bisa bertemu bersama para pihak, baik pendamping, koorkab, koorda, dan pihak BRI selaku bank penyalur membahas permasalahan demikian.



"Memang sebulan yang lalu kita pernah bertemu di aula kantor camat Masbagik mempertanyakan rekening dan KKS warga yang notaben anomali datanya terutama sekali yang di sinyalir saldo nol. Ini karena adanya warga yang tidak menerima hak-haknya dari 3-8 bulan bahkan ada yang sampai setahun,"Jelasnya pada awak media.



Walaupun semua KPM memegang Kartu Keluarga Sejahtra (KKS) dan buku rekening tetapi mereka tidak pernah tahu kapan bantuan tersebut masuk sebab tidak pernah ada mutasi aktif. Melainkan para KPM hanya di berikan buku rekening yang isinya kosong. Sehingga muncul dugaan bahwa dana-dana KPM di permainkan, termasuk juga dari pihak BRI sebagai bank penyalur terhadap bantuan sosial ini.


Ikhsan menyebutkan, terkait persoalan ini, pihaknya sudah berkomunikasikan lewat hearing yang dilangsungkan di Aula kantor camat. Dimana pada saat itu pihak BRI siap memberikan data melalui perwakilan kepala desa tetapi setelah sebulan di tunggu pihak BRI belum memberikan jawaban dan kepastian sehingga kami coba lagi untuk berkomunikasi sama Kepala Dinas Sosial Kabupaten untuk meminta tanggapan surat yang dikirim pada pihak BRI.


Oleh karenya, dalam hal itu pihaknya menduga adanya tidakan kebohongan yang dilakukan pihak BRI. Setelah itu, barulah pimpinan cabang BRI kembali menurunkan surat yang dimana dalam surat itu memberikan dua alternatif kepada keluarga penerima manfaat, pertama KPM boleh memprint out datanya dengan ketentuan, harus datang ke BRI secara sendiri-sendiri. Kedua boleh diwakilkan oleh kepala desa secara kolektif.


"Itu sudah kami lakukan dengan membuatkan surat secara kolektif karena tidak mungkin juga KPM dateng orang per orang ke BRI,"sebutnya.


Saldo nol tersebut diketahuinya, saat bantuan pada semua KPM datang dan dilakukan pengecekan di mesin EDC yang sudah disiapkan BRI pada agen-agen yang ada.
Begitu digesek ternyata berbulan-bulan saldo Nol rupiah, sehingga hal ini kemudian menjadi pertanyakan. Dan terungkapnya persoalan ini, saat ada beras tambahan yang turun dari kementerian sosial melalui Bulog. Dimana pada beras bantuan tersebut nama KPM yang saldo nol mendapatkan bantuan beras.


Dari itu kami curiga dan bertanya. Ada apa.? Kalaupun data KPM yang bermasalah tidak mungkin akan turun atau kalau misalkan sudah dicoret dari kementerian sosial tidak mungkin didapat juga. Dan Mengenai nominal yang seharusnya diterima masing-masing KPM bervariatif yakni untuk BPNT 200 ribu tetapi untuk KPM PKH menerimanya bervariatif dan diberikan empat kali dalam setahun setiap triwulan dengan komponen berbeda.


"Itu yang selama delapan bulan tidak pernah diterima, malah ada yang baru dikasi buku tabungan sama rekening tapi tidak pernah menerima,"Ujarnya.


Menjawab itu, Kepala Unit Bank Rakyat Indonesia Masbagik M. Ali Aspari mengatakan, soal pertemuannya dengan kepala desa di aula kantor camat, pihaknya hanya meginformasikan apa yang di sampaikan pimpinannya ke Dinas Sosial. Disana ada dua opsi yang ditawarkan yakni pertama masing-masing KPM diminta membawa masing-masing rekening koran. Kedua boleh menguasakan pada kepala desa baik secara sendiri-sendiri arau secara kolektif dengan ketentuan tanda tangan semua KPM tetapi mungkin penerimaan kepala desa berbeda.


"Jadi kemarin surat kuasa yang diberikan Ke kami itu hanya tanda tangan tiga orang bukan semua KPM, Makanya dia bersikeras membawa KPM,"jelasnya


Mengenai persolan Saldo Nol terang Ali, bukan menjadi kewenangan pihaknya di BRI karena bantuan tersebut dari kementerian sosial dan yang seharusnya yang ditanya tentang persoalan demikian adalah pendampingnya atau Dinas sosialnya bukan dari BRInya.


"Kami hanya menyediakan kartu, buku tabungan dan KKS kemudian menyediakan E Warung untuk transaksi.Masalah saldo kami benar-benar tidak tahu sama sekali,"tegasnya



Sementara itu, Tenaga Kesejahtraan Sosial Kecamatan (TKSK) Masbagik Amri menyebutkan, terkait masalah Irisan PKH maupun Non PKH yang dimana dari bulan Januari  ada yang tidak masuk sampai sekarang, yang Kemudian menjadi pertanyaan bagi pemerintah desa. Pihaknya pernah lakukan rapat koordinasi berkaitan dengan permasalah ini dengan mengundang Camat, Pendamping, pihak BRI dan Dinas Sosial. Cuma permintaan dari kepala desa terkait masalah saldo nol untuk di print out-kan rekening korannya dengan tujuan supaya diketahui dimana titiknya. Sampai dua bulan kemarin tidak ada jawaban dari BRI.


Akhirnya barulah KPM datang ke BRI dan nyatanya di BRI juga lain ceritanya padahal dari pinca sudah mengirimkan surat pada kepala desa untuk bisa di print out rekening koran di unit BRI Masbagik tetapi oleh Unit Masbagik di suruh ke kabupaten. Adapun mengenai saldo nol Ia tidak menafikan dan memang benar uangnya tidak masuk. Namun yang membuatnya tidak masuk sebenarnya kalau menurut dinas sosial ada yang datanya belum padan, dan data anomali.


"Kalau memang seperti itu kan masih ada perbaikan dan KPM harus meng-online-kan datanya ke dinas kependudukan tapi dalam hal ini masih belum ada pemberitahuan dari pusat tentang ini,"tutupnya. (np)

Tags

Post a Comment