Gara-Gara Cas HP, Anak 10 Tahun Asal Pringgasela Tewas Tersengat Listrik.

Gara-Gara Cas HP, Anak 10 Tahun Asal Pringgasela Tewas Tersengat Listrik.

Inilah Kondisi anak yang tersengat arus Listrik

LOMBOK TIMUR NTB Nusrapost.com - Gara-gara hendak mengecas Hand-Phone (HP). Seorang anak yang masih duduk di bangku kelas 4 Sekolah Dasar (SD), bernama Rizki Abi Fadlolah (10) tahun asal Gubug KUD Dusun Gubug Barat Selatan Desa Pringgasela Kecamatan Pringgasela Lombok Timur, tewas meregang nyawa lantaran tersengat arus listrik. Peristiwa itu terjadi dirumah orang tuanya didusun setempat Jum'at (26/2/2021) sekitar pukul 18.30 Wita.

Adapun saksi dalam kejadian itu, yakni Kakaknya bernama Rifki Zahrain Listiani perempuan (17) tahun, pekerjaan pelajar.

Kapolsek Pringgasela IPTU Muh Zulmajdi SH menerangkan, kronologis kejadiannya bermula, pada Hari Jum'at tanggal  26 Februari 2021, sekitar pukul 18.10 Wita, Dimana saat itu, saksi sedang mencuci pakaian dan piring kotor di belakang rumahnya. Kemudian saksi memanggil korban untuk menyuruhnya mandi.

"Saat diminta untuk mandi saksi mendengar sahutan kecil dari korban,"Terangnya.

Tidak berselang lama Ia (saksi) memanggil kembali korban namun tidak ada sahutan. Penasaran karena dengan itu, Ia (saksi) langsung masuk ke dalam rumah selanjutnya mendapati korban sudah dalam keadaan tidur terlentang sambil mendekap kabel cas dan melihat ada busa dari mulut korban.

Saksi yang sekaligus kakanya sendiri, berusaha menolong dengan menarik kabel cas tersebut. Tetapi saksi terpental dan merasakan sengatan listrik. Walau begitu, saksi terus berusaha melepaskan kabel dari pegangan korban. Setelah terlepas saksi kemudian berusaha membangunkan korban dengan menggerak gerakan tubuh korban tetapi tidak ada respon.

Panik dengan kejadian itu, Saksi (Kakak Korban) kemudian berteriak memanggil orang tua korban bernama Hamzan wadi yang saat itu berada di kandang sapi. Mendengar teriakan itu, Ia (Hamzah Wadi) datang dan langsung berusaha membangunkan korban akan tetapi tidak ada gerakan kemudian Kakanya, berteriak meminta Bapaknya Hamzah wadi agar di bawa ke Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Pringgasela untuk di periksa.

Sesampai di PKM, kondisi korban saat diperiksa sudah dalam keadaan Meninggal Dunia. Dimana perawat piket yang menangani bernama Heri Agus dengan melakukan pemeriksaan sekitar 5 menit. Dari hasil pemeriksaan di tubuh korban tidak di temukan bekas adanya kekerasan.

"Keluarga Korban menerima kejadian ini sebagai suatu musibah dan tidak akan melaksanakan otopsi dengan membuat surat pernyataan penolakan otopsi,"tutup Zulmajdi (np).

Tags

Post a Comment