Tim Ekspedisi Patriot Kementrans Gelar FGD, Masyarakat Transmigrasi Sebagai Penopang Perekonomian Daerah
Nusrapost.com -- Tim
Ekspedisi Patriot dari Institut Pertanian Bogor (IPB) bersama Universitas
Padjadjaran (Unpad) menggelar Forum Group Discussion (FGD) bertajuk “Desain
Pengembangan Komoditas Unggulan Spesifik pada Kawasan Transmigrasi, Pemetaan
Kawasan dan Kelembagaan” di Desa Jeringo, Kecamatan Suela, Lombok Timur.
Kegiatan yang berlangsung di Kantor Desa Jeringo ini
dipimpin oleh Guru Besar IPB, Prof. Dr. Dwi Rachmina, serta Rici Pranata,
S.Kpm., dan dihadiri berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah desa,
perwakilan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), hingga tokoh masyarakat setempat.
Dalam forum tersebut, masyarakat dan peserta diskusi
menyampaikan berbagai permasalahan mendasar di sektor pertanian, di antaranya
keterbatasan akses jalan, sistem irigasi yang tidak layak, serta minimnya
perhatian terhadap penerapan teknologi pascapanen oleh pemangku kepentingan.
Sugian, perwakilan Gapoktan, menuturkan kondisi jalan yang
rusak dan jarak yang jauh ke pasar menyebabkan biaya distribusi hasil pertanian
semakin tinggi.
“Selain itu, ketiadaan teknologi pascapanen membuat petani
harus memipil jagung secara manual. Proses ini memakan waktu lama dan menambah
beban biaya produksi,” jelasnya.
Sementara itu, Pak Taufik menyoroti kendala teknis pada
kondisi lahan pertanian di Jeringo.
“Kelembapan tanah kurang karena kondisi lahan miring dan
berbatu. Solusinya perlu dibuat terasering agar lahan lebih produktif,”
sarannya.
Rici Pranata, S.Kpm., menegaskan bahwa masyarakat
transmigrasi sebenarnya memiliki potensi besar untuk mengembangkan sektor
pertanian sebagai penopang perekonomian daerah. Namun, menurutnya masih ada
sejumlah persoalan krusial yang harus segera ditangani.
“Masyarakat transmigrasi memiliki potensi yang sangat baik,
khususnya pada komoditas pertanian untuk menunjang perekonomian. Namun, ada
beberapa permasalahan dasar yang cukup krusial seperti akses jalan, irigasi,
dan teknologi pascapanen yang kurang diperhatikan dengan baik oleh pihak
terkait,” ujarnya.
FGD ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam
merumuskan strategi pengembangan komoditas unggulan spesifik di kawasan
transmigrasi Jeringo sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
memperkuat perekonomian desa.
%20(1).jpg)
Post a Comment