Ratusan Masyarakat Kotaraja Tolak Pembangunan SPAM Selatan

Ratusan Masyarakat Kotaraja Tolak Pembangunan SPAM Selatan

Lombok Timur Nusrapost.com -- Ratusan masyarakat Desa Kotaraja Kecamatan Sikur Lombok Timur melakukan penolakan terhadap pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Selatan.

Penolakan tersebut terjadi saat dilangsungkan kegiatan sosialisasi tentang pembangunan SPAM Selatan tersebut di Kantor Desa Kotaraja Kecamatan Sikur Selasa (23/5/2023).

Buntut dari itu, sosialisasi itu terpaksa diakhiri, lantaran ratusan masyarakat tidak menerima alasan apapun yang disampaikan Pemerintah Daerah terkait pembangunan SPAM tersebut. 

Bahkan, keadaan sempat memanas saat sesi dialog dengan perwakilan masyarakat yang dipimpin Sekda Lombok Timur, H.M Juaini Taopik. 

Salah Satu perwakilan warga Desa Kotaraja, Muslihin dalam pertemuan itu, dengan tegas menyampaikan penolakannya terhadap rencana pembangunan SPAM Selatan. 

"Meskipun sumber air yang gunakan dalam SPAM tersebut adalah air permukaan, namun air permukaan dari sungai ini banyak dialiri dari mata air di wilayah hulu,"ungkapnya. 

Muslihin mengatakan, Meskipun program SPAM ini bermanfaat bagi masyarakat di Selatan, numun proyek ini juga sangat berdampak bagi masyarakat khususnya di Kotaraja.

Walaupun benar di daerah hulu terdapat banyak pohon yang menyimpan air, namun karena pengaruh globalisasi, masyarakat hulu juga sangat kekurangan air seperti saat sekarang ini. 

"Tidak jarang kita jumpai para pekasih ribut gara-gara memperebutkan air untuk mengairi lahan petanian. Ini pertanda, walaupun kami berada di wilayah hulu, tapi kita kekuarangan air," ujarnya.

Lanjut dikatakan Muslihin, Masyarakat mungkin tidak akan menolak program SPAM tersebut jika tidak banyak sumber air yang telah dimanfaatkan, namun kenyataannya, sudah banyak aliran pipa air yang di aliri ke selatan yang melewati Kotaraja. 

"Mungkin saat ini kami masih bisa menikmati air saat ini. tapi bagaimana dengan anak cucu kami nantinya?," imbuhnya. 

Ia menyayangkan, Sosialisasi SPAM selatan di Kotaraja baru dilaksanakan ketika material dan pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) telah mulai dibangun. 

Kepala Desa Kotaraja, Lalu Suiandi juga menyayangkan pengerjaan SPAM diwilayahnya tanpa adanya sosialisasi di sebelum mulai dikerjakan. 

"Proyek SPAM ini, jangan sampai menghasilkan mata air di wilayah selatan namun menjadi air mata bagi masyarakat Kotaraja,"katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dewanto Hadi dalam pertemuan tersebut mengatakan, proses pengerjaan proyek SPAM telah dimulai dua tahun yang lalu dengan tahapan proses perencanaan, identifikasi sumber air dan pada tahun 2023 telah dinyatakan layak untuk dibangun oleh pemerintah. 

Proyek ini, akan mengairi 15 ribu rumah dengan saluran pipa sepanjang 43 Km yang melewati enam kecamatan yakni, Sikur, Masbagik, Sakra, Sakra Barat, Keruak dan Jerowaru. 

"Proyek ini akan dinikmati mengaliri 15 ribu rumah, jika dalam satu rumah terdapat lima orang, makan akan dapat dinikmati 150 ribu jiwa," Ujarnya. 

Dewanto menyatakan, akan menyerap aspirasi masyarakat dan pemanfaatan air untuk petani menjadi prioritas serta menjamin air untuk persawahan tidak terganggu. 

"Kami tetap memperhatikan dampaknya bagi masyarakat dan bapak bupati mengingtkan agar program ini jngan sampe mengganggu aktivitas masyarakat", terangnya. (**)

Tags

Post a Comment