Pelatihan Jurnalistik Sekolah Upaya Dikbud NTB Tingkatkan Pemahaman Guru Melek Literasi

Pelatihan Jurnalistik Sekolah Upaya Dikbud NTB Tingkatkan Pemahaman Guru Melek Literasi

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB saat memberikan sambutan pada acara pelatihan Jurnalistik di SMKN 2 Selong Lombok Timur


Lombok Timur Nusrapost.com -- Pelatihan jurnalistik sekolah yang digelar Dinas Pendidikan dan kebudayaan Nusa Tenggara Barat diupayakan sebagai salah satu cara dalam meningkatkan pemahaman guru agar melek literasi. Karena itu, Dikbud setempat menggandeng Universitas Pendidikan Mandalika (Undikma) dan jurnalis NTB untuk memberikan pelatihan bagi para guru.


Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi NTB, Aidy Furqon, mengatakan, kegiatan pelatihan jurnalistik sekolah untuk SMU/SMK di Kabupaten Lombok Timur (Lotim), merupakan program yang dirintis pihaknya untuk mengembangkan jurnalistik dan literasi. 

"Saat ini, saya harus jujur mengakui bahwa literasi kita di NTB masih rendah. Makanya, kenapa saya bersama Pak Kabid SMU dan SMK aktif keliling ke sekolah di NTB, itu adalah upaya kita untuk menata pendidikan. Utamanya, bagaimana literasi yang menekankan pada penguatan baca, tulis hitung dan konseptual itu, benar-benar bisa tertanam di semua sekolah kita," ujar Aidy saat membuka Pelatihan Jurnalistik Sekolah SMU/SMK se-Kabupaten Lotim di Aula Lantai II SMKN 2 Selong, Sabtu (10/9).

Aidy menegaskan, untuk memancing tumbuh kembang peningkatan literasi di sekolah, pihaknya telah memulai menggagas sebuah lomba bertajuk Anugrah Istimewa Sekolah (Aiso) setiap tahunnya. 

Aiso adalah sebuah inovasi Dikbud NTB sebagai pengganti Handayani Award yang didalamnya berisi penilaian pada sekolah. Di antaranya, penganugrahan siswa dan guru terbaik untuk bisa memahami konsep literasi di sekolahnya masing-masing.  

"Tapi, Lotim ini masih kalah dari Kabupaten Bima dan Kota Mataram yang tiap tahunnya selalu menggondol juara pada ajang itu. Maka, melalui pelatihan jurnalistik sekolah ini. Kita berharap, semoga Lombok Timur tahun depan bisa menggondol semua katagori pada ajang Aiso Award itu," tegas Aidy. 

Menurut dia, tantangan hari ini di mana jurnalistik sangat beragam tetapi utamanya adalah ketika informasi diekstensi menjadi sebuah saluran lebih luas lagi melalui media sosial maka kembali pada hakikat jurnalistik karena ada tanggung jawab sosial. 

Mengingat, lanjut Aidy, tugas jurnalistik adalah menjadi sebuah lembaga verifikator dan penerang masyarakat dari sebuah informasi. Terlebih, bekerja sebagai jurnalis dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 dan Kode Etik Jurnalistik. 

"Oleh karena itu kerja sama ini sangat baik dan bisa tercapai apa yang diinginkan. Ingat, setelah acara pelatihan ini, semua website dan  konten media sosial sekolah, akan langsung saya cek hasilnya. Sebab, ini akan jadi indikator hasil dan penilaian. Saya ingin, Lotim bisa juara tahun depan, apalagi dua Kabid SMU dan SMK ini, berasal dari Lotim. Maka, wajib sekolah harus dan agar bagaimana bisa meningkatkan dan mengasah kemampuan diri meningkatkan konten website dan media sosialnya setiap harinya," papar Aidy. 

Ia mendaku, bahwa target dari pelatihan ini, adalah mencapai aspek kognitif yang tidak hanya memiliki pengetahuan tidak hanya menguasai bidang yang dituju tetapi juga mengetahui kognitif mendasar yakni bagaimana dunia jurnalistik bekerja ada UU Pers dan Kode Etik Jurnalistik.

Aidy menambahkan, pelatihan jurnalistik juga diharapkan menumbuhkan cara berpikir secara kritis, inovatif, menjadi insan pembelajaran aktif, mandiri, ahli menyelesaikan masalah yang kompleks, kemampuan analisis, kreatif, orisinil, inisiatif, komunikatif, dan kemampuan berdiskusi.

Kemudian kemampuan mengandalkan teknologi menjadi hak yang mutlak untuk kebutuhan dunia kerja. Sehingga bisa mengombinasikan dengan informasi agar masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan berita atau informasi secara cepat, akurat, dan orisinil.

"Yang utama, saya ingin agar semua produk dan keunggulan kompetitif sekolah bisa mulai di aktualisasi dalam karya nyata, tentunya melalui narasi yang sejuk dan baik di konten media sosial dan website sekolahnya masing-masing, mulai hari ini dan seterusnya," jelas dia. 

Dalam kegiatan pelatihan ini, terdapat tiga orang narasumber yang mengisi pelatihan itu. Yakni, Kepala Perum LKBN Antara Biro NTB, Riza Fahriza, Kepala Biro Pos Bali NTB, Fahrul Mustofa dan jurnalis Vivanews, Satria Zulfiqar. 

Sementara itu, Rektor Undikma, Prof Kusno mengatakan, bahwa kegiatan pelatihan jurnalistik sekolah yang keempat diselanggarakan pihaknya kali ini, adalah upaya Undikma dalam membantu Dikbud NTB, agar entitas sumberdaya di SMU/SMK, bisa link dan match dengan pasar kerja. 

Mengingat, lanjut dia, Provinsi NTB, merupakan salah satu daerah di Indonesia yang menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan daerah, tentunya hal tersebut perlu ditopang dengan produk dan karya yang dihasilkan oleh sekolah. 

"Dengan kita latih dan bekali konten dan website yang menarasikan hasil karya siswa SMU/SMK, tentunya itu akan membantu digitalisasi produk sekolah bisa lebih dikenal secara luas. Hal ini jelas akan membantu nilai tambah bagi masyarakat disekitar sekolah," kata Prof Kusno. 

Ia menambahkan, bahwa hasil dari pelatihan jurnalistik sekolah ini, dipastikan akan dilombakan oleh pihak Undikma dalam waktu dekat ini. 

"Jadi bapak dan ibu guru yang ikut dalam pelatihan ini harus benar-benar fokus mengikuti semua arahan dan materi yang disampaikan oleh pemateri. Ini karena kami siap melombakan hasil karya para peserta yang sudah kita rancang dalam waktu dekat ini," tandas Prof Kusno.(*)

Tags

Post a Comment