Festival Bale Langgak Manifestasi Dari 4 Aspek Kehidupan

Festival Bale Langgak Manifestasi Dari 4 Aspek Kehidupan

Bupati Lombok Timur H.M Sukiman Azmy MM


Lombok Timur Nusrapost.com -- Festival Bale Langgak yang digelar masyarakat Sakra Lombok Timur, disebut Bupati H.M. Sukiman Azmy sebagai pengejawantahan dari empat aspek kehidupan yakni ilmu, seni, agama, dan adat istiadat. 


Mengutip mantan menteri agama RI Mukti Ali, Bupati menyampaikan dengan ilmu hidup menjadi mudah, dengan seni hidup menjadi indah, dengan agama hidup menjadi terarah, dan dengan adat istiadat hidup menjadi bermakna.


Keempat hal itu diharapkan tidak hanya tercermin pada acara yang berlangsung Sabtu (27/8) di Lapangan Gora, Sakra tersebut, melainkan juga dalam kehidupan sehari-hari.


Bupati menggambarkan hidup di masa depan hanya dapat diraih dengan ilmu sehingga ia berharap masyarakat memberi perhatian kepada pendidikan, termasuk pendidikan anak-anak sebagai generasi masa depan.


“Jika mampu menyekolahkan anak setinggi apapun, S1, S2, S3, silakan bersekolah lebih tinggi untuk menyiapkan masa depan lebih mudah,” pesannya.


Tembolak atau tudung saji khas masyarakat sasak menurut Bupati merupakan perwakilan dari nilai seni yang membuat hidup menjadi lebih indah. Sementara agama dengan berbagai aturannya menjadikan hidup lebih terarah, “agama mengajarkan hiduplah dengan lurus, hiduplah dengan jujur, hiduplah dengan baik, hiduplah dengan sederhana sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW,” jelasnya. 


Baca juga: Event Batur Rumbuk III Disinyalir Bisa Gerakkan Ekonomi Masyarakat.


Sedangkan adat istiadat seperti begibung, menunjukkan banyak hal, seperti kebersamaan, kesetaraan yang penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.


Terkait event  Festival Bale Langgak, Bupati berharap seperti kegiatan seni dan budaya lainnya yang diselenggarakan masyarakat Lombok Timur, dapat menjadi bagian dari calendar event untuk menarik minat wisatawan untuk berkunjung dan memajukan pariwisata di daerah ini.


Tokoh masyarakat NTB, H.L. Serinata yang juga pernah menajbat sebagai GUbernur NTB dan merupakan putra asli sakra tampak bersama Kadis Pariwisata Lombok Timur, Forkompimcam, Kades dan tokoh serta masyarakat desa Sakra lainnya menghadiri festival yang diselenggarakan kembali setelah vakum karena pembatasan sosial sebagai dampak pandemi covid-19 (*).


Baca juga: Kirab Merah Putih, Kapolri Gelorakan Semangat Persatuan-Kesatuan Bangsa 


Tags

Post a Comment