Ombudsman NTB Temukan Tarif Penyeberangan Pelabuhan Kayangan Lombok Timur Di Gelembungkan Petugas Loket

Ombudsman NTB Temukan Tarif Penyeberangan Pelabuhan Kayangan Lombok Timur Di Gelembungkan Petugas Loket


Mataram Nusrapost.com -- Saat melakukan pemantauan layanan arus mudik Lebaran tahun 2023, Ombudsman NTB menerima sejumlah keluhan pemudik melalui Pelabuhan Penyebrangan Kayangan Lombok Timur. Dari keluhan itu, akhirnya ditemukan maladministrasi penggelembungan tarif penyeberangan  laut di Pelabuhan Kayangan Lombok Timur NTB pada Jumat (5/5/2023) kemarin.

“Keluhan para pemudik, di antaranya praktik penggelembungan tarif penyebrangan oleh petugas loket.  Mulai dari Selisih harga tiket penumpang dewasa yang mencapai Rp 1.200  per orang dari harga  penyeberangan yang tercantum di tiket. Sedangkan kelas kendaraan roda 4 digelembungkan menjadi Rp. 2.000 per unit,” kata Kepala Ombusman NTB Dwi Sudarsono dalam keterangan tertulisnya, yang diterima media ini Sabtu kemarin.

Menindak lanjuti keluhan tersebut lanjut Dwi, Tim Pemeriksa melakukan Pemeriksaan Lapangan secara tertutup di loket pembelian tiket Pelabuhan Kayangan. Disana kemudian, tim Pemeriksaan menemukan penggelembungan tarif penumpang dewasa dengan tarif 18.800 dibulatkan menjadi 20.000.

Petugas tiket tidak menanyakan apakah anggota Tim Pemeriksaan memiliki e-money sebagai alat pembayaran atau mengarahkan top up e-money dikonter yang disediakan. Tim membayar dengan pecahan Rp. 50.000, dan diterima Petugas Tiket. Petugas Tiket menyampaikan tarifnya Rp. 19.000 dan kembalian yang kami terima justru Rp. 30.000. Sementara bukti pembayaran yang Tim terima tertera Rp. 18.800 dengan selisih Rp. 1.200. Meskipun kecil, namun jika dikalikan sekian penumpang yang digelembungkan bisa mencapai jutaan per hari. Praktikum penggelembungan itu tergolong pungutan liar karena menarik tarif di luar ketentuan.

Tim Pemeriksa telah meminta klarifikasi langsung dengan GM ASDP Pelabuhan Kayangan dengan menyampaikan bukti-bukti tiket dari pemudik. Dari keterangan GM ada sekitar 900 pengguna layanan yang meliputi kendaraan maupun perorangan dalam 24 jam saat mudik lebaran.

Menanggapi temuan Tim, pihak managemen ASDP akan segera melakukan evaluasi dan perbaikan layanan kepada seluruh petugas. Pihak managemen ASDP akan memastikan menerapkan transaksi tiket dengan e-money. Tindakan ini untuk menghindari  peristiwa penggelembungan tarif serupa terjadi.

Transaksi non tunai sudah diterapkan sejak 2021 di Pelabuhan Kayangan sesuai Permenhub No. 19 tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Tiket Angkutan Penyebrangan Secara Elektronik.

Dari hasil pemeriksaan tersebut Tim Pemeriksa menyimpulkan penggelembungan  tarif penyebrangan oleh Petugas Loket adalah perbuatan maladministrasi. Oleh karena itu, Tim meminta management ASDP Kayangan untuk melakukan evaluasi dan membina seluruh pegawai, khsusnya Petugas Loket pembayaran agar pelayanan di Pelabuhan Kayangan lebih baik lagi. (**)

Tags

Post a Comment