Sosialisasi Empat Pilar Negara, Sukisman Paparkan Kondisi Bangsa.

Sosialisasi Empat Pilar Negara, Sukisman Paparkan Kondisi Bangsa.


LOMBOK TIMUR NTB Nusrapost.com -  Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dapil Nusa Tenggara Barat (NTB), Achmad Sukisman Azmy, M.Hum, menggelar sosialisasi Empat Pilar Negara. Kegiatan itu, berlangsung di aula Lesehan Purnama Masbagik Utara, Kecamatan Masbagik,
Lombok Timur Rabu (17/02/21).

Hadiri dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas PMD Provinsi NTB Dr.H. Ashari, SH. MH, Kepala Dinas PMD Lombok Timur Muhammad Hairy, S.IP, M.Si dan beberapa  undangan dari aparatur negara dari 20 Kecamatan yang ada di Lombok Timur.

Dalam paparannya Anggota DPD RI Perwakilan Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) Achmad Sukisman Azmy, M.Hum, sedikit memberikan gambaran akan kondisinya yang belum mampu berbuat maksimal untuk masyarakat NTB dan masyarakat Lombok Timur pada khususnya.
Hal demikian disebabkan karena pihaknya tidak memiliki dana aspirasi sebagaimana yang dimiliki oleh para anggota DPR maupun DPR RI. Namun kegiatan yang tetap dilakukannya bersama anggota lainnya, turun menyambangi masyarakat, dan fokus memberikan bantuan berupa semen, baik ke musholla,masjid maupun pondok pesantren.
Kegiatan terpenting juga yakni sebagai penyambung lidah dari pemerintah daerah ke pemerintah pusat.

"Kami belum bisa berbuat untuk perseorangan pak. Dengan cara demikian mudah-mudahan lebih bermanfaat, karena tempat-tempat tersebut bisa dipakai untuk kita semua, jadi mohon dimaklumi,"ungkapnya.

Lanjut Ia menceritakan, sebagai salah seorang anggota DPD yang dianggap vokal terutama dalam menyampaikan aspirasi dan keluhan serta permasalahan yang ada di daerah terutama sekali saat menjelang Pilkada Ia tetap bersuara lantang dengan memberikan masukan pada pemerintah. Sehingga pada pilkada kemarin (red), Provinsi NTB adalah yang pertama kali dikunjungi oleh Kemendagri, Kemenkumham, Kapolri, kemudian Angkatan Darat.

Menurutnya, hal pertama yang ia tanyakan ketika itu adalah, Pilkada yang digelar 9 Desember, padahal kita ini dalam masa covid-19. Apakah pak menteri berani bertanggung jawab kalau korbannya Nanti banyak? kemarin saja tidak ada covid ada 600 lebih yang jadi korban.

"Itu yang saya sampaikan ke Mendagri pada saat itu," Tuturnya.

Selain mempersoalkan resiko terjadinya korban pada saat gelaran pilkada serentak, dirinya juga kemudian menyampaikan persoalan maraknya tenaga kerja asing (TKA) yang datang ke Indonesia kepada Kemenkumham, yakni Mahfud MD.

"Saya sampaikan, pak menteri ada banyak sekali TKA-TKA asing yang datang ke Indonesia, ada program pemerintah dimana sekitar 20 juta nanti warga asing akan ada di Indonesia! sekarang saja pak menteri ndak sampai 1 juta kita sudah jadi budak di negeri kita sendiri, apakah seterusnya kita menjadi budak?. Mungkin mereka menganggap terlalu keras kita ngomong, sehingga pilihan pertama mereka datang itu ke NTB,"ujarnya.

Pada kesempatan itu, pria yang akrab disapa ASA itu, juga menyampaikan, dirinya selalu getol untuk menyuarakan kondisi di daerah. Karna itulah, dia mengungkapkan alasannya rajin turun ke lapangan supaya dirinya dapat menyerap aspirasi dan mengetahui persoalan-persoalan krusial yang nantinya dijadikan sebagai bekal untuk ia sampaikan ke pusat.

Terkait dengan empat pilar MPR RI yang merupakan tema dari acara tersebut, ASA memaparkan, setelah era reformasi, banyak sekali muatan-muatan yang dapat melonggarkan keutuhan bangsa. itulah sebabnya empat pilar kebangsaan/MPR RI ini didengungkan kembali. kita hawatir dengan kejadian pada masa penjajahan, yaitu dengan sistem Devide et impera (politik memecah belah) ini akan terulang kembali.

Memang Pancasila ini lanjutnya, pada awalnya selalu dijadikan masalah oleh penguasa-penguasa sebelumnya, sehingga dirinya kemudian memberikan contoh tentang beberapa kasus. Salah satunya mengenai, masyarakat yang divonis bersalah karena melanggar pancasila, termasuk adanya beberapa kasus dimana orang yang vocal ditangkap dan dianggal melanggar pancasila, sehingga Pancasila ini dianggap menjadi penyebab terjadinya kesalahan, buntutnya, terjadilah reformasi tahun 97 sampai tahun 99.

Pada era sekarang ini, sambungnya, bukan Pancasila saja tetapi ada undang-undang ITE yang membuat banyak orang menjadi tahanan politik atau tahanan lainnya. Padahal menurutnya, masih banyak cara-cara lain dalam memberikan keritik pedas terhadap pemerintah.

Secara eksternal, dimana saat ini kita bisa melihat antara Amerika dengan China yang sudah sangat berat, sudah mulai di Laut Cina Selatan pengerahan kapal-kapal induk. kemudian di Samudra Pasifik juga begitu, Samudra Atlantik juga begitu yang arahnya ke arah Indonesia. sehingga menurut hemat dia Indonesia harus mengambil sikap, Apakah kita nanti ke Amerika, apakah kita ke Cina atau kita Netral? inilah permasalahan yang kita hadapi pada masa ini.

"kita khawatir sekali ini akan membuat kita terpecah belah lagi,"ucapnya.

Lebih jauh ASA memaparkan, adanya upaya-upaya orang asing untuk menduduki Indonesia ini. Sebab menurut dia sudah dari dulu kita kenal Indonesia ini negara yang sangat kaya. sehingga negara-negara lain itu ingin sepenuhnya menguasai indonesia, Meskipun tidak secara langsung paling tidak menguasai secara indonesia secara politik.

Wilayah indonesia yang sangat luas dan strategis, kekayaan alam yang melimpah ruah, serta tanah yang subur menjadi magnet (Daya tarik) bagi bangsa-bangsa asing untuk menguasai wilayah kita. Sehingga inilah yang dikhawatirkan dimana adanya upaya-upaya orang luar untuk membuat kita paling tidak menjadi negara-negara tertentu, supaya gampang dikuasai, inilah kekhawatiran besar bangsa kita.

Celakanya, menurut ASA, teknologi yang ada sekarang ini seharusnya dapat Kita manfaatkan untuk kemajuan, juga untuk membangun kebersamaan dan sebagainya justru banyak membuat perpecahan. "sosmed kita ini kalau ada pemilihan kepala desa, kemudian pemilihan Bupati, Gubernur ah sudah Black campaignnnya sangat luar biasa. Belum lagi anak-anak kita tidak kenal dengan kita dan lingkungannya. Jadi teknologi ini juga sangat mempengaruhi, apa yang terjadi di barat seolah-olah kita harus samakan dengan yang ada di sini,"ucapnya

Sebelum menutup pemaparannya, ASA berpesan kepada semua khadirin agar selalu menjaga persatuan dan kesatuan. "Jangan sampai negara yang sangat besar ini, negara yang sangat kaya raya ini mau kita dipecah-belah lagi seperti di masa-masa penjajah, sehingga kita dikuasai kembali,"demikian kata ASA menutup pemaparannya.(np-red)

Tags

Post a Comment