Polemik Nama Bandara NU NW Serahkan Pada Pemerintah.

Polemik Nama Bandara NU NW Serahkan Pada Pemerintah.

Photo bersama Kapolda NTB dengan tokoh dua organisasi besar di NTB


MATARAM NTB Nusrapost.com – Sebagai upaya dalam pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas) di “Bumi Seribu Masjid” Pulau Lombok, Polisi Daerah (Polda) Nusa Tenggara Barat (NTB).
Menginisiasi silaturrahmi dan doa bersama  tokoh dua organisasi besar NU - NW. Adapaun silaturahmi itu dalam membahas polemik nama Bandara Internasional Lombok (BIL). Kegiatan itu berlangsung di Lapangan Tenis Mapolda NTB Rabu (6/1).

Hadir dalam acara silaturrahmi dan doa bersama tersebut, Danrem 162/Wira Bhakti Brigjen TNI A. Rizal Ramdhani, M.Han., Ketua DPRD NTB Isvie Rupaeda, Mustasyar PBNU yang juga Pengasuh Yayasan Ponpes Qamarul Huda Bagu TGH. Lalu Turmudzi Badruddin, Ketua MUI NTB, Prof. H. Syaiful Muslim, Ketua PWNU NTB Prof. Dr. TGH. Masnun Tahir, M.Ag., para tokoh agama dan masyarakat (togama) serta tokoh pemuda Lombok Tengah, para tokoh organisasi NW, dan para Pejabat Utama (PJU) Polda NTB.
 

Di hadapan para tokoh Pulau Lombok tersebut Kapolda NTB Irjen Pol. Mohammad Iqbal, S.I.K., M.H., menyampaikan peran penting para ulama dan tokoh masyarakat, yang diyakininya menjadi kunci utama dalam penyelesaian setiap permasalahan yang ada.
Sehingga pihaknya menyadari, tanpa peran dan bantuan tokoh tersebut, jajarannya tidak akan bisa bekerja maksimal. Sebab terpenting adalah doa dan peran para ulama, dan para tuan guru.
 
Nasehat dari Tuan Guru Haji Lalu Muhammad Turmudzi Badruddin, yang mengatakan, "Pak Kapolda, insya Allah kalau niatnya baik, Allah akan mengatur dan menyusun apa menjadi niatan itu, akan selalu diingatnya.
 
Silaturrahmi dan doa bersama yang digelar lanjut Mantan Kadiv Humas Polri itu, merupakan salah satu upaya, dalam pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas). Walaupun ada dinamika ditengah-tengah masyarakat,bila kita semua sering bersilatuhrahmi.
 
“Semoga dengan kita duduk bersama, bersilaturrahmi dan berdoa, semua permasalahan akan segera mendapatkan titik temu dan solusi. Aamiin,” harapnya.
 
Sementara Gubernur NTB H. Zulkieflimansyah dalam kesempatannya menuturkan awal kepemimpinannya. Dimana perekonomian NTB pada kwartal III tahun 2018 paling rendah se-Indonesia, karena bencana gempa bumi sehingga kontraksi ekonomi berada di angka 13,39 persen.
 
“Saya mengetahui nilai ekonomi sebesar itu, bikin merinding. Yang terbayang adalah kemiskinan, pengangguran tidak bisa dibendung,” ungkap sapaan Dr. Zul itu.
 
Namun ia bersyukur, berkat doa para ulama, tuan guru, hal tersebut dapat dilalui sebab ia berkeyakinan masih ada cahaya di lorong gelap itu yang terlihat.

Adapaun terkaiat pergantian nama Bandara Internasional Lombok (BIL) perwakilan Nahdlatul Ulama (NU) NTB TGH. Ma’rif Makmun Diranse menyampaikan, pihaknya akan meminta agar sama2 kita menempatkan faktor kedamaian sabagai faktor utama sesuai tema acara hari ini adalah Ummat bersatu NTB damai.

“Persoalan bandara jangan diributkan, jangan sampai membenturkan pemuka-pemuka atau pimpinan NU dan NW. Karena mereka (warga NW, red) adalah sahabat atau teman,” ujarnya.
 
Di antara kami lanjutnya, ada hubungan emosional, ada hubungan silsilah keguruan, dan lain-lain. Karenanya, Ia selaku warga Nahdlatul Ulama meminta agar permasalahan nama bandara, jangan dikait-kaitkan dengan NU dan NW.

"Mari kita serahkan kepada pemerintah dan yang berwenang,"sebutnya.
 
Sementara perwakilan organisasi Nahdlatul Wathan (NW) TGH. Yusuf Makmun mengatakan, dalam kehidupan pasti beriringan dengan masalah. Namun permasalahan tidak semestinya menjadikan tercerai berai, sehingga berakhir dengan konflik sosial berkepanjangan. Pihaknya berharap perbedaan yang ada khususnya terkait nama bandara disikapi dengan arif dan bijaksana.

“Semoga perbedaan jangan menjadikan suatu masalah, karena sudah sewajarnya dalam hidup pasti ada masalah, mari jadikan perbedaan menjadi sebuah kebersamaan,” katanya.
 
Terkait penggantian nama Bandara, pihaknya meminta agar dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya serta merupakan tugas pemerintah bersama instansi terkait lainnya.
 
“Soal nama bandara, kami menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah,” tandasnya.(np)

Tags

Post a Comment