Hingga Juli 2021 Pokir Pembangunan Sumur Bor Milik DPRD Lotim Baru Selesai 48,5%.

Hingga Juli 2021 Pokir Pembangunan Sumur Bor Milik DPRD Lotim Baru Selesai 48,5%.

 Ma’rifatullah Kapala Bidang Pertamanan dan Ruang Terbuka Hijau Dinas LHK Lombok Timur

LOMBOK TIMUR NTB Nusrapost.com -- Hingga Bulan Juli 2021, tercatat pokok pikiran (Pokir) pembangunan Sumur Bor milik anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Timur yang dititipkan melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) setempat baru terselesaikan 48,5% dengan total anggaran sekitar 6.7 M.


"Sampai dengan bulan Juli 2021 baru kita bisa selesaikan sekitar 48,5% dari 48 paket dan sudah selesai 18 paket,"Terang Ma’rifatullah Kepala Bidang Pertamanan dan Ruang Terbuka Hijau Dinas LHK Selasa (27/7).

Sisa pekerjaan yang belum diselesaikan lanjutnya sekitar 28 titik namun telah sesuai dengan masa pelaksanaan yang ditetapkan dalam kontrak dan akan berakhir pada triwulan ketiga. Hal demikian disebabkan oleh masa kontrak yang telah disepakati bervariatif. Walaupun di DPA induk pekerjaan tersebut  dituntaskan sampai triwulan ke empat tapi pihaknya akan berusaha menuntaskannya pada triwulan ke tiga yakni sampai bulan September.


Titik pengerjaan yang belum terselesaikan tambah Ma'rif ada dibeberapa kecamatan seperti dikecamatan Montong Gading, Jerowaru dan Sakra Barat. Permasalahannya adalah karena keberadaan ekonomi dari para penyedia yang dipengaruhi pandemi covid-19.

"Mudah-mudahan tidak ada kendala sehingga masyarakat dapat menikmati air bersih menjelang musim kemarau yaitu pada bulan september, Oktober, November,"Jelasnya.


Dikatakan Ma'rif, Sesuai dengan masa kontrak saat ini pihaknya terus menjalin komunikasi dengan penyedia agar bisa segera menuntaskan pengerjaan pembangunan. Mengingat, adanya kegiatan ini masyarakat Lombok Timur merasa bersyukur atas bantuan beberapa dewan. Pembangunan tersebutpun di sinyalir dapat membantu pimpinan daerah meminimalisir, menuntaskan permasalahan krisis air bersih yang terjadi setiap tahunnya.


Dimana pada tahun 2020 lalu, 13 kecamatan di wilayah Lombok Timur mengalami krisis air bersih namun dengan adanya pokok pikiran yang diberikan dan tersebar di Lombok Timur dapat meminimalisir krisis air bersih masyarakat.


Adapun mengenai metode pengerjaan dalam menyelesaiakan pembangunan Sumur Bor tersebut, dimulainya dari penentuan titik kemudian melakukan geolistrik. Ini guna mengidentifikasi pada kedalaman berapa potensi Air itu ada. setelah itu direncanakan, kemudian baru dibuatkan kontrak kerja dengan penyedia sebanyak 48 CV.


Dengan anggaran yang kecil, pariatif dari 100 juta sampai 200 juta, mampu mendapatkan air 1 liter perdetik tapi bisa dimanfaatkan oleh 80 Kepala Keluarga (KK), dan rata-rata dalam pembangunannya lokasi yang tunjuk oleh masyarakat kebanyakan di musholla dan Masjid, karena dinilai pemanfaatannya lebih efektif.


Dari itu Ia berharap kepada masyarakat setelah di bangunkan sumur Bor supaya dirawat dan dipelihara terutama sekali pada mesin pompanya. Dan untuk masyarakat yang belum dituntaskan pengerjaannya agar bersabar.


"Insyallah sampai dengan triwulan ketiga ini dapat kami tuntaskan,"janjinya. (np)

Tags

Post a Comment