Seniman Dan Pegiat Lingkungan Se Lombok Gelar Konser Amal Di Pringgasela.

Seniman Dan Pegiat Lingkungan Se Lombok Gelar Konser Amal Di Pringgasela.

Suasana Aranka Temapasan Pringgasela Lokasi acara yang digelar Seniman Dan Pegiat Lingkungan Se Lombok.

LOMBOK TIMUR NTB Nusrapost.com - Terhitung sejak awal tahun 2021, Sudah lebih dari 184 kejadian bencana alam melanda Indonesia. Yang terbesar dan menjadi prioritas saat ini adalah kejadian yang menimpa pesawat Sriwijaya Air, Tanah longsor di Sumedang Jawa Barat, Banjir Bandang di Kalimantan Selatan, Gempa berkekuatan 6.2 SR yang menimpa Sulawesi Barat sepanjang Mamuju dan Maneje serta wilayah terdampak lainnya, seperti Erupsi gunung merapi serta awan panas Gunung Semeru dan terakhir Gempa Bumi berkekuatan 7.1 SR yang diikuti Banjir Bandang menimpa Manado Sulawesi Utara.

Maka cukup jelas ini adalah bulan paling menyedihkan bagi daerah daerah yang terdampak. Belum juga kelar urusan, dengan masalah bencana sebelumnya yang sudah bertengger diperingkat pertama Covid-19 yang kemudian bervolusi dengan sebutan lainnya Covid Antigen.

Buntut dari sederetan kejadian itu membuat Seniman Dan Pegiat Lingkungan Se Pulau Lombok Gelar Konser Amal. Dalam konser tersebut mereka Berdoa, dan berdonasi guna meringankan beban warga yang terdampak. Hal demikian dilakukannya atas panggilan jiwa yang paling mungkin bisa diperbuatnya.

Hadir dalam acara itu, sederet artis dan para musisi yang terlibat diantaranya, Armonica Band (Lombok Timur), Aan N Friends (Lombok Timur), Aksara (Lombok Tengah), Better Than Us (Lombok Tengah) Fay Semesta (Lombok Timur), Libuay (Lombok Timur), Sasakustik (Lombok Timur), Raga Fullmoon (Lombok Timur), The Gokil Boys (Lombok Timur), Meaningless Names ( Lombok Barat), Lock Block (Lombok Timur), Mutia Jojo (Sumbawa), Dj Risk Coice (Lombok Timur), Zaky Kartana (Lombok Timur), Young Lex kearifan Lokal (Lombok Timur), Dadin Feat Sasak (Lombok Timur) Gambus Tunggal (Lombok Timur), Orkes Keroncong (Hamkri Lombok Timur), Lombok te ( Lombok Timur) dan Mantang Ragamuffin (Lombok Tengah).

"Dari keadaan inilah yang membuat hati dan jiwa para pegiat lingkungan, aktivis kemanusiaan, para pecinta alam, juga para seniman yang kemudian sepakat membuat event bertajuk Nteh (Charity Event),"kata koordinator talent Nteh Yuspianal Imtihan Sabtu (23/1)

Dikatakan Imtihan, Nteh sendiri adalah bahasa Sasak, yang dalam bahasa Indonesia berarti "Ayo". dimana kata tersebut merujuk pada sikap ajakan. Hal inilah yang kemudian menjadi penanda penting bahwa semua yang terlibat dalam aksi kemanusiaan ini, sedang berupaya sekuat tenaga memberikan sumbasih dalam menggalang dana dan donasi.

Sebelum event tersebut dilakukan, pihaknya terlebih dahulu berkoordinasi dan merembukkannya dengan segenap yang terlibat. Dari itu hasil rembuknya, kemudian disepakati kegiatannya, yang dikemas dalam balutan pentas seni musik, tari dan pembacaan puisi.

Tidak hanya itu, pihaknya juga telah menyepakati pameran lukisan, lelang karya, bazar dan aksi turun galang dana di jalan jalan strategis seputaran Selong, Masbagik dan Pringasela. Pun dengan penitipan box donasi yang sudah tersebar dan ditempatkan diberbagai Outlet dan Cafe-cafe yang ada diseputaran Lombok Timur.

Untuk kemasan pementasan seni, bazar, live painting, lelang karya, katanya, dilangsungkan selama tiga hari yakni dimulai pada hari Jum'at 22-24 Januari 2021 dan, oleh panitia disepakati di Aranka Tempasan yang dimana lokasi tersebut adalah salah satu obyek wisata yang ada di dusun Tempasan Desa Pringgasela Kecamatan Pringgasela Kabupaten Lombok Timur, dengan menunjuk Owner Aranka Tempasan mas Bary Perdana Putra sebagai penanggung jawab kegiatan.

Lebih lanjut dikatakan Imtihan, Penampil dalam acara inipun sangat beragam dan tidak hanya berasal dari Lotim melainkan mampu merangkul seniman dari NTB.
Sementara dari kalangan seniman perupa ada Amaq Tane, Phalonk dan sederet nama lainnya dari komunitas perupa "Seni-ne". Para seniman tari yang terlibat diantara Botok Fire Dance, Deny Setyawati dan Syakur (Komunitas Karu Aru Lombok Timur) serta Tati Tenun Pringgasela dari Pringgasela Lombok Timur. Pun dengan para sastrawan yang terlibat dalam acara ini saudara Hasan Gauk (Presiden Jomblo Progresif NTB) dan Khairil Anwar (Ketua Dewan Kesenian Daerah Lombok Tengah).

Mereka bergabung tentunya, atas dasar sukarela dan membawa misi kemanusiaan yang dipandang penting untuk sedikit memberikan motivasi, dukungan moril dan materi yang siap didonasikan bagi yang membutuhkan.

"Yang jadi sasaran kegiatan ini adalah warga yang terdampak di Kalimantan Selatan dan Sulawesi Barat,"tutupnya. (np 02)

Tags

Post a Comment