Ricuh Demo Tolak Kenaikan Harga BBM, PMII Sumbawa Disemprot Water Cannon

 Ricuh Demo Tolak Kenaikan Harga BBM, PMII Sumbawa Disemprot Water Cannon

Massa aksi tolak kenaikan harga BBM

Sumbawa Nusrapost.com -- Kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM menuai kecaman dari berbagai pihak dan elemen masyarakat lainnya. Kali ini, Kecaman itu juga datang dari ratusan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Sumbawa.

Didampingi pengurus koordinator cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC PMII) Bali-Nusra ratusan Mahasiswa tersebut menyuarakan aspirasinya atas kenaikan harga BBM dengan melakukan aksi demonstrasi didepan gedung DPRD Kabupaten Sumbawa. Aksi tersebut di mulai sekitar pukul 08.00 Wita yang bergerak dari Lapangan Pahlawan menuju Kantor DPRD Sumbawa. Jum'at (8/9).

Aksi demo itu dilakukan sebagai bentuk perlawanan terhadap pemerintah atas kebijakannya menaikkan harga BBM dan sempat diwarnai kericuhan ketika para mahasiswa mencoba untuk menduduki gedung DPRD kabupaten Sumbawa.

Yang mana masa meminta agar 4 pimpinan hadir dihadapan guna mendengarkan tuntutan dan menandatangani Nota Kesepakatan bahwa PMII Sumbawa bersama PKC PMII Bali-Nusra dengan DPRD Kabupaten Sumbawa untuk menolak kenaikan harga BBM.

Lantatan hal tersebut sempat terjadi ketegangan antara masa aksi dengan pihak kepolisian sebab pihak DPRD tidak dapat menghadirkan 4 pimpinan. Aksi saling dorong pun tidak bisa dihindarkan, sampai akhirnya pihak kepolisian mengeluarkan mobil Water Cannon untuk membubarkan massa aksi. Namun masa tetap mencoba untuk mendobrak masuk walau dapat semprotan water cannon.

Sampai pada akhirnya massa aksi di temui oleh wakil ketua III DPRD Sumbawa.

Wakil ketua III PKC PMII Bali-Nusra Iqbaluddin Huzaini menyampaikan kekecewaannya terhadap DPRD Karena tidak dapat menemui massa aksi, serta menyampaikan bahwa secara tegas PMII menolak kenaikan harga BBM.

Dimana tiga hari yang lalu pihaknya telah masukan surat untuk melakukan aksi demonstrasi ini tapi Ia mendapat kabar bahwasanya beberapa pimpinan berada diluar daerah maka dari itu kekecewa masa tidak terbendung sebab seharusnya DPRD mementingkan aspirasi rakyatnya.

"Kami sudah bekerja selama 3 hari 3 malam untuk lakukan kajian dan membedakan terkait kenaikan BBM ini bahkan sampai turun aksi. Kenapa para pimpinan ini hanya memikirkan yang tidak mendahului rakyatnya" Tegasnya.

Bersaman dengan itu Ketua Umum PMII Sumbawa Andi Muhammad Yusuf mengatakan bahwa kenaikan harga BBM ini sangat menyakiti hati rakyat Indonesia, disituasi ekonomi negara yang belum pulih 100% dari pandemi covid-19 pemerintah malah menikan harga BBM. 

Dari itu pihaknya meminta agar DPRD Sumbawa bertandang menolak kenaikan harga BBM. Sebab apapun alasan dan alibinya, kebijakan kenaikan BBM ini sudah pasti berdampak pada aktivitas perekonomian nasional dan akan berdampak buruk bagi masyarakat menengah kebawah.

"Kami meminta DPRD Kabupaten Sumbawa merekomendasikan untuk menolak kenaikan harga BBM ke Presiden Republik Indonesia Bapak Ir. Joko Widodo" katanya.

Wakil Ketua III DPRD Sumbawa Nanang Nasaruddin yang didampingi beberapa Komisi dan Fraksi di DPRD menyampaikan permohonan maaf karana ketua DPRD Sumbawa tidak dapat hadir serta pimpinan lainnya dikarenakan ada kegiatan diluar kota, serta menyetujui bahwa DPRD Sumbawa menolak kenaikan harga BBM.

"Kepada adik-adik PMII memohon maaf Karna Ketua DPRD dan beberapa pimpinan tidak dapat hadir Karna ada kegiatan diluar kota tapi saya sudah berkoordinasi bahwa kami sepakat menolak kenaikan harga BBM dan akan merekomendasikan kepada Presiden dan Ketua DPR RI sesuai dengan tuntutan adik-adik" Ucapnya.

Adapun tuntutan PMII Sumbawa

1. Menolak secara tegas kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi

2. Mendesak pemerintah untuk secara serius dan sungguh-sungguh memberantas mafia bahan bakar minyak (mafia BBM)

3. Mendesak pemerintah untuk segera menerapkan kebijakan subsidi tepat sasaran

4. Mendorong pemerintah untuk membuka keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan penyaluran BBM bersubsidi (*)

Tags

Post a Comment